MANDAILING NATAL-Seorang anak berusia 4 tahun dikucilkan oleh warga tempat dia tinggal akibat orangtua laki-lakinya terjangkit COVID-19 dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Hal itu terungkap setelah ibu kandungnya berisial FAN membuat postingan di media sosial (Facebook) miliknya. Dalam unggahan itu, FAN menulis bahwa, apakah situasi saat ini harus dialami oleh anaknya, yang mendapat penolakan dari warga ketika keluar rumah untuk bermain dengan teman seusianya.
Bahkan, diunggahannya, FN menulis sikap warga yang mengucilkan anaknya. Seperti biasa, anak balita bermain dengan teman-temannya. Namun, setelah mengetahui bahwa orangtunya terkonfirmasi COVID-19, teman-temannya juga menjauh. Parahnya lagi, perlakuan yang sama juga ditunjukkan oleh orang yang sudah dewasa.
Berikut isi Postingan Tersebut
Anakku yg kuat dan ketakutan masyarakat Setelah ayahnya yg bekerja sebagai tenaga kesehatan dikonfirmasi positif covid 19, penolakan demi penolakan telah dialaminya, sungguh merupakan ujian kesabaran yg sangat besar bagi saya ibunya. Dia anak usia 4 tahun yg belum mengerti arti isolasi,beberapa kali harus pulang kerumah dengan menangis dan dengan rengekan tidak ada yg mau berteman dengan nya. Bahkan anakku yg sudah bisa bercerita mengatakan bahwa ada oknum yg sudah dewasa mengatakan kepadanya ‘ jangan dekat, jangan main kesini kamu kena Corona virus’. Haruskah hal seperti itu dialaminya?
Saya sudah berusaha menahannya dirumah, YouTube diberikan tanpa memandang jam agar dia mau tetap diam dirumah, tapi saat bosan dengan hp dia tetap merengek ingin bermain, untunglah ada anak dari nenek gendek yg biasa mengasuhnya yg tetap mau berteman dengannya, walau dengan resiko sempat diusir dari warung karena berteman dengan anakku.
Tadi malam saya membawanya untuk melakukan rapid test, saat memasuki puskesmas begitu melihat tempat cuci tangan dia meminta untuk cuci tangan, dia yg memang sudah saya ajari cara mencuci tangan sesuai standar,mencuci tangan dengan riang meski belum sempurna. Dia duduk didepan pemeriksa, saya memeluknya dan berkata ‘jangan takut ya mang berobat kita’ dan dijawab dengan singkat ‘ oh ok mama’. Dia hanya bergumam au saat jari kecilnya ditusuk,tidak ada tangisan atau teriakan. Dia sudah di rapid dan Alhamdulillah hasilnya negatif.
Ketakutan itu wajar dan manusiawi, dan saya tidak marah dengan itu, jika saya ditempat kalian mungkin saya juga akan sama. Tapi sekarang dia sudah dinyatakan negatif mohon untuk tidak mengucilkannya lagi, begitu juga dengan orang yg dekat dan mengasuhnya.
Terimakasih anakku sudah kuat,dan tetaplah kuat.
Tulisan yang diposting pada tanggal 15 September kini dibanjiri 150 komentar dari pada nitizen yang mendukung apa yang dialami oleh anaknya.
Salah satunya Ezzrie Hasibuan
“Yg sabar nak..semoga engkau jd ank yg sukses..agar masakecilmu yg prnh dikucilkan tdk akn kau ingat lg
Mahyuni juga menulis
Sabar ya kk,,, mudah2 an cobaan on cepat berlalu, Allah tidak menguji hambanya di luar btas kemampuan kita k,, dan juga abg mudah2an tetap di beri kekuatan,dan cepat sembuh, Amin