LENSAKINI.COM – Aktor dan komedian, Pandji Pragiwaksono menilai langkah yang diambil pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI) bukan langkah yang tepat.
“Ngebubarin itu percuma, karena nanti akan ada yang lain lagi, Front Pejuang Islam atau lainnya. Ngebubarin percuma kaya nutup situs bokep, entar juga kebuka lagi ga ada hujungnya gitu,” ujar Pandji saat berdiskusi secara virtual dengan dua mantan anggota FPI, seperti dilansir dari chanel YouTubenya, Rabu (20/1).
Pandji Pragiwaksono mengatakan, di masyarakat ada banyak para simpatisan FPI. Terlebih lagi di kalangan bawah. Itu karena FPI selalu ada ketika masyarakat kalangan bawah meminta bantuan.
“FPI itu dekat dengan masyarakat. ini gue dengar dari Pak Thamrin Tomagola. Dulu tahun 2012, kalau misalnya ada anak mau masuk di sebuah sekolah, kemudian ga bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datangi FPI minta surat. Dibikinin surat ke FPI, dibawa ke sekolah, itu anak bisa masuk.” ujar Pandji.
Masih menurut Pandji, FPI terkenal dan disukai di masyarakat kalangan bawah ketika para elit dari ormas Islam besar, seperti Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah jauh dari masyarakat.
“FPI itu hadir gara-gara dua ormas besar Islam (NU dan Muhamamdiyah) jauh dari rakyat. Mereka elit-elit politik. Sementara FPI itu dekat” tegas Pandji.
Pandji melanjutkan, menurut Tamrin Tomagola, pintu ulama-ulama dari kalangan FPI selalu terbuka untuk membantu masyarakat yang sedang kesusahan. Sementara NU dan Muhammadiyah, terlalu elitis, sehingga masyarakat enggan untuk mendekat.
“Makanya gue bilang, bubarin FPI itu gampang tapi ga menyelesaikan masalahnya karena FPI menyediakan bantuan ketika rakyat lagi butuh selama elu ga kasi bantuan ketika rakyat lagi butuh, maka rakyat akan cari ormas lain untuk dapat bantuan,” ucap Pandji.
“Jadi kalau lu ga mau ormas itu tamba gede, tambah kekuatan, ya elu harus bisa menyelesaikan masalah sosial di lingkungan elu. Karena ketidak kepedulian lu terkait permasalahan sosial, akan berbalik dalam bentuk permasalahan sosial lagi,” katanya lagi.
“Yang gampang adalah bubarin ormas, yang susah adalah peduli sama masyarakat sekitar,” tutup Pandji.
Sebelumnya, pemerintah resmi membubarkan organisasi Front Pembela Islam (FPI) pada Rabu (30/12) lalu. Segala bentuk aktifitas FPI juga dilarang karena dianggap ilegal. (Gelora/zhp)