MANDAILING NATAL-Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Sepenggal kalimat tersebut yang dialami Kaila Zahra (5) dan Yusni (2), dua orang bocah yang meninggal akibat menghirup gas bocor dari salah satu perusahaan di Desa Sibanggor, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal masih menyisakan cerita.
Pagi itu, sebelum ke sawah, kedua bocah tersebut masih bercanda dan bermain bersama kedua orangtuanya. Keceriaan kedua bocah tersebut masih terlihat jelas ketika orangtua mereka mulai membawa mereka ke sawah.
Ternyata, senyum dan keceriaan tersebut dari kedua bocah itu adalah yang terakhir di lihat orangtua dan keluarga yang lain.
Malapetaka itu datang pada siang hari ketika gas bocor mulai keluar dari sumur panas bumi dari salah satu perusahaan yang berada tidak jauh dari areal persawahan.
Suasana berubah menjadi panik, ketika puluhan orang terlihat sudah menahan kesakitan akibat menghirup gas bocor yang keluar dari sumur panas bumi. Ternyata, Zahra dan Yusni juga mengalaminya. Mereka ditemukan sudah tidak berdaya di dalam gubuk sawah milik orangtua mereka.
“Saat kejadian, Zahra dan Yusni di dalam pondok,”ujarnya kepada LENSAKINI ketika ditemui di rumah duka. Menurutnya, Zahra dan Yusni masih ada ikatan famili dekat, dan jarak antara gubuk keduanya tidak berjauhan. “Saat itu mereka sedang duduk-duduk di dalam pondok,” ungkapnya.
Untuk diketahaui, Kaila Zahra merupakan anak ke-6 dari pasangan suami istri (pasutri) Hambali dan Linda. Sedangkan Yusni anak pertama dari pasangan Cabang dan istrinya Fatimah. Kedua bocah tersebut sempat dibawa ke rumah sakit, namun, di tengah perjalanan, keduanya menghembuskan nafas.
Diberitakan sebelumnya, lima orang tewas akibat gas bocor milik salah satu perusahaan yang ada di wilayah itu. Sedangkan puluhan lainnya sedang menjalani perawatan di RSUD Panyabungan. (zn)