Berbagai protes pun muncul mulai dari mahasiswa, praktisi hukum, Lsm maupun wartawan . Protes tersebut ada yang disampaikan secara langsung dengan orasi demonstrasi, protes melalui postingan-postingan kritikan di media sosial juga kritikan melalui pemberitaan media. Bahkan berbagai pengacara juga siap mengabdikan diri dalam melakukan advokasi kepada saudara Jovi.
Kritikan dan sorotan dari berbagai lapisan masyarakat didominasi oleh anggapan kejadian yang dialami jaksa Jovi ini berbau upaya “kriminalisasi hukum” yang merupakan gambaran buruk matinya demokrasi.
“Saya berharap Jaksa Agung dan Komisi III DPR RI membuka mata lebar-lebar dan melakukan telaah atas sikap kedua institusi ini untuk menyelamatkan tegaknya demokrasi hukum yang berkeadilan di negeri ini”, harap Anta yang dikenal gemar membantu masyarakat yang butuh bantuan hukum. (Amru)