Akibat peristiwa itu, Marlina mengaku anaknya mengalami demam. “Sakitlah dia siap itu. Ini pun susah kami bawanya berobat. Karena tidak ada akses,” keluhnya saat ditemui dibalik tembok Sentral Losmen.
Sebelumnya, penutupan akses jalan Gang Damai menuju ke kediaman warga telah terjadi selama setahun terakhir. Dimana, warga yang khawatir saat pihak losmen mendirikan tembok akan mengakibatkan akses yang dilalui warga selama puluhan tahun tidak dapat dilalui. Alhasil, warga mengadukan persoalan ini kepada pemerintah setempat.
Namun sayang, setelah beberapa kali dilakukan mediasi, 4 kepala keluarga Kampung Bukit harus menerima pil pahit. Sebab, akibat penembokan yang telah menjulang setinggi 2 meter tersebut membuat warga terisolir.
(UA)