Ada Residu Berbahaya di Anggur Shine Muscat, Masyarakat Dihimbau Tetap Waspada

  • Bagikan

LENSAKINI – Masyarakat tengah dihebohkan dengan laporan adanya residu kimia berbahaya pada anggur Shine Muscat, sebuah varietas anggur yang populer dan mudah ditemukan di pasaran Indonesia.

Kekhawatiran ini muncul setelah otoritas pangan Thailand menemukan kandungan pestisida berlebih pada anggur jenis ini dalam sampel yang diambil dari beberapa lokasi penjualan di Bangkok dan sekitarnya.

Dilansir dari The Nation, sebanyak 24 sampel anggur Shine Muscat dari 15 lokasi penjualan diuji pada awal Oktober. Dari sampel tersebut, sembilan di antaranya berasal dari China dan menunjukkan adanya 14 bahan kimia berbahaya yang kadarnya melebihi ambang batas keamanan 0,01 mg/kg.

Secara keseluruhan, ditemukan 50 jenis residu kimia, termasuk 22 yang tidak diatur dalam undang-undang pangan Thailand, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.

Menanggapi situasi ini, sejumlah pedagang di Thailand dilaporkan merasa khawatir dan mulai menurunkan harga hingga membuang stok anggur mereka untuk menjaga keselamatan konsumen.

Beberapa pedagang di Pasar Kota Muang Satun bahkan menjual anggur Shine Muscat dari harga 300 baht (sekitar Rp140 ribu) menjadi 80 baht (sekitar Rp27 ribu) per kilogram.

Di Indonesia, Badan Pangan Nasional merespons kekhawatiran masyarakat dengan memastikan bahwa anggur Shine Muscat yang beredar di Tanah Air aman untuk dikonsumsi.

  • Bagikan