TAPANULI SELATAN-Neraca perdagangan Indonesia hingga Agustus 2021 mengalami surplus sebesar 19,18 miliar dolar As. Hal itu terjadi akibat ekspor lebih besar daripada impor.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), DR Jerry Sambuaga ketika mengadakan kunjungan ke Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), Jumat (15/10/2021).
Menurut Wamendag, peningkatan tersebut berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus 2021. “Saya optimis, hingga Desember 2021, necara perdagangan Indonesia mencapai USD 27 miliar,”ujarnya kepada wartawan didampingi Bupati Tapsel, Dolly P Pasaribu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan surflus neraca perdagangan seperti, kinerja ekspor jauh mengalami peningkatan, top skrip pruduk yang selama ini diekspor juga mengalami kenaikan.
Selanjutnya, di tengah pandemic Covid-19, banyak kegiatan perdagangan yang mempergunakan jasa digital ekonomi yang selama ini telah dilakukan oleh pelaku usaha dan pedagang, juga mempengaruhi peningkatan neraca perdagangan.
Wamen menegaskan, surplus yang dialami pada Agustus 2021 tersebut bukan hanya kerja keras Kementerian Perdagangan, tapi juga termasuk lembaga seperti, provinsi dan kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
“Tentunya, kondisi tersebut menjadi motivasi awal, terutama kepala daerah, karena produk-produk tersebut berada di daerah. Kalau kami di Kemendag hanya mempromosikan, marketing, memperkenalkan,”tuturnya.
Menurutnya, Covid-19 menjadi kendala utama. Untuk itu kata Jerry Sambuaga, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan meski sudah divaksin. Sebab, antara kesehatan dan perdagangan itu harus balance. “Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, kesehatan adalah yang paling utama, tapi harus balance dengan perdagangan,”tegasnya. (zn)
