
JAKARTA (LENSAKINI) – Nama Pandu Sjahrir, keponakan Ketua Umum Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, dikabarkan akan menduduki posisi sebagai pimpinan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Kabar ini pun menuai sorotan publik, termasuk dari Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto.
Gigin menilai, jika kabar tersebut benar, maka Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tidak membawa perubahan signifikan terhadap struktur kekuasaan di pemerintahan saat ini.

“Bila benar keponakannya menjadi bos Danantara, berarti Pilpres 2024 benar-benar basa-basi,” ujar Gigin dalam unggahannya di media sosial X, Kamis (20/2/2025).
Lebih lanjut, Gigin mengungkapkan bahwa dominasi kekuasaan masih berada di tangan pihak yang sama. Jika Pandu Sjahrir benar-benar terpilih, ia menilai tidak ada perubahan dalam sistem pemerintahan.

“Struktur kekuasaan tak berubah,” tambahnya.
Gigin bahkan mengilustrasikan struktur kekuasaan tersebut dengan pernyataan yang cukup tajam.
“Penguasa tertinggi Luhut Panjaitan dibantu Jokowi sebagai asisten dan Prabowo sebagai asistennya asisten sementara,” terangnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait kabar dirinya bakal menjadi bos Danantara, Pandu Sjahrir memilih irit bicara. Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) ini tidak membenarkan ataupun membantah isu tersebut.
“Nanti, tunggu tanggal mainnya, tunggu dari istana dulu,” kata Pandu kepada wartawan di Gedung Bank Indonesia (BI), kemarin.