
3. Kolesterol tinggi
Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak lemak di arteri yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian pada hewan menemukan bahwa pare dapat menurunkan kadar kolesterol untuk mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.

Satu penelitian pada manusia menemukan, pemberian ekstrak pare yang larut dalam air menyebabkan penurunan kadar kolesterol “jahat” atau low density lipoprotein (LDL) secara signifikan, dibandingkan dengan plasebo.
Akan tetapi, penelitian tambahan masih diperlukan untuk menentukan apakah efek positif pada manusia yang mengonsumsi pare sebagai bagian dari diet seimbang ini konsisten.

4. Sembelit
Pare adalah sayuran yang rendah kalori namun tinggi serat, yaitu sekitar 2 gram serat dalam setiap 100 gram sajian.
Serat melewati saluran pencernaan dengan sangat lambat, membantu tubuh kenyang lebih lama dan mengurangi rasa lapar dan nafsu makan.
Selain itu, pare juga memiliki sifat pencahar, yang dapat membantu melancarkan pencernaan jika mengalami sembelit.
Oleh karena itu, mengganti makanan berkalori tinggi dengan pare dapat membantu meningkatkan asupan serat dan mengurangi kalori untuk menurunkan berat badan.
5. Anemia
Rutin mengonsumsi pare dapat membantu meredakan dan mencegah anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi, dikutip dari Cleveland Clinic (24/7/2023).
Pasalnya, pare mengandung zat besi yang penting untuk pembentukan hemoglobin.
Tak hanya mengandung zat besi, pare juga kaya akan folat (vitamin B9), yaitu vitamin serba guna yang membantu pembentukan sel darah merah.
Mendapatkan cukup zat besi adalah penawar utama untuk anemia defisiensi zat besi. Untuk mendapatkan manfaat pare secara optimal, jangan ragu untuk dapat berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi.