Dana Pusat Dan Upaya Pemda Selamatkan Ekonomi Rakyat

  • Bagikan

Publikasi Survei Indikator Politik Indonesia pada Oktober 2020 menunjukkan 67% responden menyatakan bahwa Pendapatan Kotor Rumah Tangga (PKRT) bulan September menurun, hanya sekitar 32% menyatakan PKRT yang tetap.

Ini merupakan gambaran pendapatan Rumah Tangga yang menyesakkan dan memperihatinkan. Dari survei tersebut juga terungkap bahwa 67% responden mengakui ekonomi mereka cenderung bergerak kearah lebih buruk lagi.

Data ini menegaskan pandemi Covid 19 telah mempengaruhi kegiatan ekonomi yang pada akhirnya akan terus menurunkan pendapatan masyarakat.

Merespon situasi tersebut, Pemerintah tidak diam dan menyediakan dana jumbo dalam program Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN) bagi masyarakat terdampak pandemi.

Rilis data dari Satuan Gugus Penyelamatan Ekonomi Nasional bahwa kuartal 3 2020 telah disalurkan dana PEN 150 trilliun rupiah dengan pos terbesar untuk alokasi perlindungan sosial.

Dan untuk program penyelamatan ekonomi melalui bantuan dana kepada Usaha Kecil Mikro dan Menengah sudah disalurkan senilai 93.6 T Rupiah, sekitar 75 % dari total dana penyelamatan ekonomi melalui program untuk UMKM sebesar 123.5 trilliun rupiah.

Penyerapan anggaran PEN ini perlu dipacu mengingat kondisi riil ekonomi masyarakat yang cenderung bergerak ke arah lebih buruk. Kendala-kendala penyerapan dana PEN bila di telaah ada di program program kementerian, lembaga dan pemerintah daerah.

Berbagai langkah taktis pelu segera dilakukan agar tumbuh keyakinan bagi masyarakat, ekonomi bisa tumbuh dengan bantuan pemerintah. Pemerintah daerah perlu aktif dan inovatif dalam memperoleh dana PEN. Kerjasama dan kebersamaan adalah modal utama dalam menyelamatkan ekonomi masyarakat.

Program-program penyelamatan ekonomi di daerah perlu dibuat dengan skala prioritas sesuai dengan kondisi daerahnya. Program tersebut harus transparan, dan dikelola dengan baik dan sistematis. Informasi bagi masyarakat penerima bantuan harus dibuka seluasnya dan dinas terkait bersikap responsif/sigap serta inovatif dalam memfasilitasi dana bantuan yang ada.

Secara khusus, dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidempuan tergambar bahwa sektor perdagangan, pertanian dan pendidikan menempati porsi terbesar.

Maka baiknya, program-program penyelamatan ekonomi rakyat di Kota Padangsidimpuan seharusnya terfokus pada 3 sektor ini.

Belanja Pemerintah Daerah harus dipacu sehingga tercipta daya ungkit ekonomi daerah, penyerapan anggaran yang rendah dan silpa yang tinggi akan kontra produktif terhadap penyelamatan ekonomi daerah.

  • Bagikan