Suami Stroke, Suratmi Rawat 4 Anaknya  Yang Lumpuh Layu

  • Bagikan
Merawat 4 anak yang menderita lumpuh layu dan suami yang sakit stroke oleh Suratmi (52) ,yang juga mengalami sakit kurang pendengaran selama lebih kurang 30 tahun, merupakan perjuangan yang berat, dan mungkin tidak banyak yang bertahan selama itu menjalaninya

SIMALUNGUN- Merawat 4 anak yang menderita lumpuh layu dan suami yang sakit stroke oleh Suratmi (52) ,yang juga mengalami sakit kurang pendengaran selama lebih kurang 30 tahun, merupakan perjuangan yang berat, dan mungkin tidak banyak yang bertahan selama itu menjalaninya.

Advertisement

Bagi Suratmi motivasinya bertahan hidup hingga saat ini hanya demi melihat empat anaknya, Suwito (31),Adi (23), Rian (18), Sarnol (16) dan suaminya Mujiman (70) bisa tetap ada yang mengurus.

” Kalau mati ,saya tidak tahu bagaimana nasib 4 anak dan suami saya, dan akan kemana mereka, hanya itu yang menjadi motivasi saya bertahan hidup hingga saat ini,” ujar Suratmi kepada wartawan,Senin (11/5/2020).

Dijumpan  di rumahnya jalan Tuan Baja Purba, Desa Pematang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, harus dengan suara yang keras dan sesekali menggunakan isyarat tanggan, karena pendengarannya mengalami gangguan, sehingga kadang-kadang suaminya Mujiman ,yang terbaring karena stroke sejak beberapa tahun belakangan ini, membantu istrinya menjawab pertanyaan yang diajukan, meski dengan suara yang kurang jelas.

Menurut Suratmi keempat anak-anaknya lahir normal dan rata-rata dalam usia 7 bulan tiba-tiba mengalami lumpuh layu.

Dia bersama suaminya sudah berusaha mengobati penyakit lumpuh layu yang diderita keempat anaknya,baik ke rumah sakit maupun pengobatan alternatif , namun tidak juga sembuh hingga saat ini.

Suratmi yang selama ini hidup dari bantuan pemerintah dan para dermawan yang bersimpati,tidak lagi mampu membawa anak-anaknya berobat,apalagi suaminya juga sakit stroke,sehingga hanya bisa pasrah dengan nasib keluarganya.

Meski hidup dengan beban berat Suratmi tetap bersyukur di tengah kesulitan hidupnya masih banyak orang yang peduli membantuanya seperti Bupati Simalungun JR Saragih dan seorang biarawati Katolik yang mengijinkannya tinggal di rumahnya saat tanpa sewa.

Saat ini Suratmi hanya berharap tetap diberikan kesehatan,sehingga tetap bisa mengurus anak-anak dan suaminya.

Kepala Desa Pematang Simalungun,Mangihut M Manik didampingi kepala dusun Hairuddin menambahkan,pihaknya sudah diminta oleh Pemkab Simalungun untuk membuat surat sehingga keluarga ibu Suratmi bisa mendapat bantuan setiap bulan di luar bantuan yang diperoleh dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

” Pemerintahan nagori Pematang Simalungun sudah menyampaikan kepada ibu Suratmi jika butuh bantuan disampaikan kepada kepala dusun,dan selama ini pemerintah nagori tetap rutin memantau kondisi keluarganya,” sebut Mangihut. (zn)

 

 

Advertisement

  • Bagikan