
MEDAN (LENSAKINI) – Personel Polsek Pahae Jae, Polres Tapanuli Utara (Taput), Sumut, Bripka Shcalomo, mengalami kejadian tak terduga setelah ditipu oleh rekannya sendiri yang bertugas di Direktorat Narkoba Polda Sumut, yakni Ipda RS.
Kerugian akibat penipuan ini mencapai Rp 850 juta. Modus yang digunakan pelaku adalah menjanjikan korban lulus Sekolah Inspektorat Polisi (SIP) atau sekolah perwira.

Kuasa hukum korban, Olsen Tobing, mengungkapkan bahwa korban percaya begitu saja karena pelaku sendiri telah lebih dulu lolos ke sekolah perwira.
“Nah ini jadi kan si pelaku ini, diduga pelaku ini, dia sudah lulus sekolah inspektur polisi (SIP) tahun 2022 sehingga dia (korban) percaya,” kata Olsen pada Jumat (21/2).

“Percaya dia, makanya dia tidak ragu-ragu karena dijanjikan, diimingi, dibujuk rayu gitu,” sambungnya.
Selain itu, Shcalomo juga semakin yakin karena memiliki hubungan pertemanan dengan pelaku. Keduanya merupakan rekan satu angkatan saat sekolah Bintara.
“Namanya satu leting (angkatan) kan jadi komunikasi kan, lah saya bisa masukkan kata Ipda RS itu, ada jalur kita, karena kan sesama satu leting makanya percaya,” lanjutnya.
Kasus ini bermula pada Desember 2023, saat Shcalomo dijanjikan lolos sekolah perwira dengan syarat membayar Rp 600 juta.