Kita harus membuat peta titik-titik paling rawan dan zona evakuasi. Pemerintah Kota Padangsidimpuan harus hadir dalam upaya ini, mengingat banyaknya pemukiman di pinggiran DAS,” tambah Riski.
Senada dengan Riski, Maman Natawijaya, Direktur Eksekutif Yayasan Kelompok Kerja Sosial Perkotaan (KKSP), menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, terutama di wilayah yang memiliki sejarah banjir.
“Langkah-langkah seperti sistem peringatan dini, rencana evakuasi, dan edukasi masyarakat tentang mitigasi risiko banjir sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif di masa mendatang,” jelas Maman.
Tetap Waspada Potensi Cuaca Ekstrem
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.
Selain mitigasi dan kesiapsiagaan, Maman juga menyoroti pentingnya konservasi lingkungan melalui penghijauan dan normalisasi sungai.
“Regulasi tata ruang yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan menjadi kunci utama dalam menciptakan kawasan yang lebih aman dan berkelanjutan dari ancaman banjir,” ujarnya.
Sebagai penutup, Riski kembali mengingatkan bahwa bencana bisa datang kapan saja, sehingga kesiapsiagaan harus menjadi prioritas bersama.
“Kita jaga alam, alam akan jaga kita. Kita rusak alam, bencana akan mendatangi kita,” pesannya kepada seluruh lapisan masyarakat.
