PADANGSIDIMPUAN– Sejumlah warga di Silandit dan Aek Bayur, mengungkapkan keluh-kesahnya kepada Wakil Ketua DPRD Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Rusydi Nasution.
Hal itu terjadi ketika politisi asal Partai Gerakan Indonesia Raya itu mengunjungi dan bertemu langsung warga. Kepada Rusydi, warga mengeluhkan jarak lokasi TPU khusus COVID-19 dengan pemukiman setempat.
“Kemarin Pak, mereka (red: rombongan Wali Kota sudah datang mengukur jarak pekuburan tersebur dari pemukiman warga. Dan sudah terbukti bahwa pekuburan tersebut hanya berjarak sekitar 300 meter dari pemukiman” imbuhnya.
Harusnya, dengan jarak seperti itu, menjadi alasan kuat bagi Wali Kota untuk mencari lokasi pekuburan pasien COVID-19 yang baru. Namun, ternyata beberapa waktu lalu, pasien COVID-19 yang meninggal masih dimakamkan di lokasi tersebut.”
“Kita juga kecewa dan sakit hati atas sikap Wali Kota yang terksan lepas tangan dengan tidak mengakui alat pelindung diri (APD) yang berserakan sebagai bentuk kelalaian Satgas Percepatan Penangan COVID-19,”ungkapnya.
Menanggapi keluh-kesah warga tersebut, Rusydi mengaku prihatin dengan kondisi yang sekarang dirasakan masyarakat. Sebagai anggota DPRD, dia akan memperjuangkan apa yang menjadi tuntutan warga tersebut.”Jujur, saya sangat prihatin, untuk itu, apabila terlaksana rapat dengar pendapat nanti, maka keluhan warga ini akan menjadi prioritas utama saya,”tuturnya.
Dia menilai, eksekutif tidak boleh bersifat memaksakan kehendaknya. Penetapan lokasi kuburan COVID-19 harus ada kajian-kajian berdasarkan aturan yang sudah diatur, sehingga tidak ada yang dirugikan.”Ayo, kita diskusi dan mencari solusi, sehingga warga ini tidak merasa dirugikan,”imbuhnya.
Rusydi Nasution juga mengingatkan warga agar tetap semangat dan senantiasa menjaga kesehatan disituasi pandemi saat ini.