PADANGSIDIMPUAN – Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Padangsidimpuan salurkan bantuan kepada 5 kepala keluarga korban konflik di Desa Labuhan Labo, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Sabtu (26/6/2021).
Kepada LENSAKINI, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padangsidimpuan, Rusydi Nasution mengatakan, pihaknya berjanji akan membantu menyelesaikan persoalan yang dialami para korban.
Dimana, dari pengakuan Nengsi, kejadian tersebut berawal saat mereka mempertanyakan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2020.
“Kami akan bantu menyelesaikan persoalan ini dan memanggil pihak terkait termasuk Kepala Desa Labuhan Labo. Apalagi ada warganya yang mengungsi akibat persoalan BLT Tahun 2020, secara kemanusiaan ini sangat layak untuk dibantu,” ucap Rusydi didampingi Agus Salim dan Noni Paisah.
Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan ini juga mengatakan, DPC Partai Gerindra Kota Padangsidimpuan juga memberikan beberapa bantuan kepada korban guna memenuhi bahan makanan pokok.
“Tadi ada sedikit bantuan yang kita berikan kepada para korban. Di samping itu, kita akan terus perjuangkan persoalan ini hingga mendapatkan solusi” tambahnya.
Sementara itu, para korban berharap supaya persoalan mereka secepatnya diselesaikan. Pasalnya, mereka khawatir dengan pendidikan anak-anak mereka. Belum lagi biaya, saat mengungsi.
“Kami berharap agar warga kecil seperti kami jangan ditindas, bagaimana lagi pendidikan anak-anak kami, belum lagi biaya sekolah mereka. Di pengungsian ini saja, untuk makan kami sangat sulit Pak Dewan,” tuturnya.
Sebelumnya, 5 kepala keluarga mengaku menjadi korban konflik di Desa Labuhan Labo, Kota Padangsidimpuan.
Dari pengakuan mereka, masalahnya bermula saat 5 Kepala Keluarga dan 1 Istri dipanggil ke Balai Desa pada hari Sabtu, (18/6) sekitar Pukul 00.30 WIB dan menuntut mereka minta maaf.
Namun musyawarah semakin memanas pada Pukul 03.00 sehingga ke 6 orang tersebut diamankan ke Polsek Batunqadua.
Sekitar Pukul 05.30 WIB, Keluarga dari 6 orang tersebut didatangi aparat desa sehingga keluarga dari 5 rumah tangga tersebut baik ibu dan anak-anak mereka menyusul ke Polsek Batunadua.
Setibanya disana mereka diperbolehkan pulang, namun mereka kemudian mencari rumah sementara karena takut pulang ke rumah. (UA)