Fenomena Alih Dukungan di Pilkada Tapsel

  • Bagikan

TANPA terasa, sekitar sebulan 12 hari setelah tulisan ini dipublikasi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) akan mengikuti pesta demokrasi berupa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.

Hiruk pikuk jelang Pilkada 9 Desember 2020 itu, kian jelas di mata dan semakin nyaring terdengar ditelinga.

Mulai spanduk, baleho hingga stiker bergambar dua Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tapsel yaitu No Urut 1 Muhammad Yusuf Siregar-Roby Agusman serta No Urut 2 Dolly Putra Parlindungan Pasaribu-Rasyid Assaf Dongoran, terpampang diseantero Kabupaten yang saat ini dipimpin Bupati Tapsel dua priode Syahrul M Pasaribu.

Para tim sukses yang merupakan bagian dari mesin politik kedua Paslon juga tanpa henti, mempromosikan kandidatnya ketengah masyarakat.

Kedua Paslon pun tentu, tanpa mengenal lelah berinteraksi dengan masyarakat mulai yang berdomisili di kawasan ibukota Kecamatan, Desa hingga pelosok Kabupaten Tapsel.

Kalimat pilih No 1 Yusuf-Roby “Margonti Jolo” atau Pilih No 2 Dolly-Rasyid “Lanjutkan”, selalu terdengar setiap ada momen interaksi Paslon atau tim sukses dengan masyarakat Tapsel.

Minimal, suara sayup pilih No 1 Yusuf-Roby “Margonti Jolo” atau Pilih No 2 Dolly-Rasyid “Lanjutkan” dari mobil berstiker Paslon terdengar halus ditelinga masyarakat.

Bagi sebagian masyarakat, jauh hari mereka sudah menentukan tambatan hatinya di ajang demokrasi lima tahun ini. Bisa, akibat faktor pertalian keluarga, persahabatan hingga rekan kerja.

Namun, sebagian besar masyarakat biasanya baru menjatuhkan pilihan dibeberapa pekan atau bahkan dihari H penyelenggaraan pemilihan.

Disisi lain, kalau berpedoman hasil survey, pihak konsultan politik masing-masing Paslon tentu sudah bisa mentabulasi titik -titik kemenangan atau kelemahan jagoannya.

Idealnya memang, kalau memakai kaca mata masyarakat awam, kans kemenangan Paslon juga sudah bisa terdeteksi dari semakin deras (doras) nya dukungnkan masyarakat kesalah satu kandidat dipekan-pekan menjelang hari H pemilihan.

Seperti yang diberitakan media online Lensakini.Com (Senin,26 Oktober 2020) berjudul, “Jelang Hari H, Dukungan ke Paslon Mhd Yusuf Siregar-Roby Agusman Harahap Semakin Menipis, 4 Ketua DPC Nasdem Dukung Dolly -Rasyid”.

Semakin banyaknya personal maupun kelompok yang mengalihkan dukungannya dari No 1 ke No 2 beberapa pekan belakangan ini, bisa dijadikan salah satu acuan diatas kertas bahwa pasangan Dolly-Rasyid bakal menjadi jawara dalam Pilkada Tapsel.

Ibarat awan hitam sebagai pertanda akan datang hujan, meski tidak memastikan setiap awan hitam itu akan menjatuhkan butiran air hujan, karena kepastian hanya milik Allah SWT sang penguasa langit dan bumi.

Doras nya dukungan kepada Paslon 2 jangan kemudian menjadikan figurnya menjadi jumawa, karena bisa jadi sifat itu akan menenggelamkan mimpinya.

Tetaplah bersahaja, karena tanpa peran Allah SWT menggerakkan hati manusia, alih dukungan dari Yusuf-Roby ke Dolly-Rasyid tidak akan terjadi, karena hanya Allah SWT yang mampu membolak balikkan hati manusia.

Itulah mengapa Rasululllah SAW mengajarkan pada umatnya untuk selalu berdoa “ya muqollibal qulub”.

//Faktor Penyebab//

Dosen lmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan Latip Kahpi Nasution MKom.I menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat mengalihkan dukungan dalam persfektif komunikasi, diantaranya adalah faktor gaya komunikasi paslon.

Bentuk komunikasi Paslon sangat menentukan keinginan masyarakat untuk menetapkan pilihan, misalanya gaya persuasif dengan bentuk ajakan dan rayuan dianggap lebih diterima masyarakat.

Gaya komunikasi semacam itu, dianggap sangat santun, dan bersahaja. Sebaliknya gaya komunikasi yang koersif yang berupa paksaan dan ancaman akan membuat calon pemilih merasa tidak nyaman. Inilah biasanya yang menjadi faktor penyebab terjadinya alih dukungan dalam kontestasi demokrasi. (**)

Penulis: Hairul Iman Hasibuan M.IKom

  • Bagikan