Menurutnya, manuver Jokowi yang terkesan ingin menguasai Partai Golkar menjelang akhir masa jabatannya sangat berbahaya bagi kelangsungan negara. Karena itu, Usman menyerukan perlunya perlawanan besar dari masyarakat sipil, partai politik oposisi, media massa, dan mahasiswa terhadap apa yang ia sebut sebagai “kudeta demokrasi” ini.
Namun, di tempat terpisah, Presiden Jokowi dengan tegas membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Golkar adalah urusan internal partai, dan bukan hasil campur tangan dirinya.
“Urusan Airlangga adalah urusan internal partai, ada proses dan mekanisme yang harus dilalui. Silakan tanyakan ke Golkar dan Pak Airlangga, jangan saya yang dicampuri urusan partai. Tidak ada cawe-cawe,” kata Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada Selasa, 13 Agustus 2024.