Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Melalui BUMD

  • Bagikan

Pada umumnya, sumber penerimaan daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Dana Pinjaman Daerah dan Pendapatan Sah Lainnya. Dan semangat otonomi daerah intinya terletak pada kewenangan yang luas dalam mengelola dan mengembangkan daerah.

Kata kunci dalam otonomoi daerah adalah kemandirian. Terutama dalam hal menggali potensi daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Ketergantungan Pemerintah Daerah terhadap Pemerintah Pusat bisa ditelaah dari kompososi sumber penerimaan daerah. PAD yang kecil dapat menjadi salah satu indikator tingkat ketergantungan tersebut. Rata-rata PAD dari informasi yang dikumpulkan penulis adalah 28% dari total penerimaan daerahnya.

Dilihat dari sisi pendapatan, keuangan daerah dinilai berhasil jika mampu meningkatkan penerimaan daerah secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ekonomi daerah, tanpa merusak alokasi faktor-faktor produksi, rasa keadilan masyarakat dan tentunya dengan penggunaan biaya yang efektif dan efisien.

Bila dirunut lebih jauh, sumber PAD itu salah satunya adalah dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Pengelolan ini sejatinya dapat dilakukan melalui pendirian BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).

BUMD sesuai dengan karakteristiknya akan bekerja secara professional karena bukan merupakan organisasi perangkat daerah. BUMD akan bekerja lazimnya sebagai entitas bisnis untuk menggali laba maksimal dengan tujuan dapat meningkatkan PAD daerah.

Dari amatan penulis, Pemerintah Kota Padangsidimpuan sejatinya memiliki keinginan yang kuat untuk menumbuhkan dan meningkatkan PAD Kota Padangsidimpuan.

Dari data yang tersedia penulis melihat bahwa salah satu upaya meningkatkan PAD Kota Padangsidimpuan dengan membentuk BUMD. PAD akan sulit tumbuh bila tidak lakukan upaya yang kreatif dalam memecah kebuntuan dalam meningkatkan PAD Kota Padangsidimpuan yang rendah dan cenderung stagnan.

Pola klasik dalam meningkatkan PAD seperti intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi perlu dikaji dalam. Alternatif lain sperti membentuk korporasi daerah yang dikelola secara profesional adalah opsi terbaik.

Pembentukan BUMD jauh lebih baik dalam meningkatkan PAD dibanding dengan menaikkan pajak atau retribusi. Pembentukan BUMD akan membuka lapangan kerja baru. Ini dapat menjadi salah satu solusi atas pengangguran yang semakian tinggi, mengingat bertambahnya lulusan Perguruan Tinggi yang ada di daerah Tapanuli Bagian Selatan.

Disampaing itu, dengan menaikkan pajak dan atau retribusi akan menuai resistensi masyarakat. Kegiatan usaha masyarakat akan terganggu karena pungutan pajak dan atau retribusi yang naik tersebut.BIni bisa jadi kontra produktif dalam menaikkan kesejahteraan masyarakat kota Sidimpuan.

Secara proporsi, PAD Kota Padangsidimpuan hanya sekitar 8-10% dari total penerimaan daerah. PAD ini masuk dalam kategori rendah mengingat rata-rata PAD adalah 20-30% Padahal Kota Padangsidimpuan mempunyai banyak potensi, baik dari sisi geografi, demografi, topografi dan struktur ekonominya.

Kontribusi 3 sektor terbesar pembentuk PDRB (Produk Domestik Bruto Regional) Kota Padangsidempuan dapat menjadi salah satu acauan dalam menggali potensi ekonomi daerah. Sektor Perdagangan, Pertanian dan Pendidikan/Kesehatan dapat menjadi fokus usaha dan jasa dari BUMD yang diharapkan dlm meningkatkan PAD.

Salahsatu kendala utama dalam membentuk BUMD adalah modal karena keterbatasan APBD. Hal ini dapat disiasati dengan melakukan kemitraan dengan para investor dalam dan luar negeri. Untuk meraih ketertarikan Investor perlu jejaring dan hubungan bisnis dibangun begitu juga dengan iklim Investasi yang sehat dan ramah.

Dalam satu perjalanan, penulis pernah menyaksikan satu daerah yang BUMD-nya berbentuk holding atau induk usaha dari berbagai usaha dan jasa.

Beberapa bentuk usaha dan jasa tersebut seperti rumah sakit, pengelolaan limbah rumah sakit, sampah, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), pasar dan juga BUMD dalam kegiatan infrasturktur. Bentuk usaha dan jasa di atas merupakan bagian dari kreativitas dan inovasi dalam upaya meningkatkan PAD.

Maka sepatutnya, Pemko Padangsidimpuan juga harus melakukan kajian strategis untuk mempersiapkan BUMD terbaik sebagai penopang peningkatan PAD. Dengan PAD yang kian meningkat, maka peluang mensejahterakan masyarakat Kota Padangsidempuan semakin terbuka lebar. (zhp)

  • Bagikan