LENSAKINI – Pemerintah Thailand melalui Menteri Digital Thailand Puttipong Pinnakanta, secara resmi melarang Pornhub dan 190 situs lain yang menampilkan pornografi.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Puttipong Punnakanta mengatakan pemblokiran merupakan bagian dari pembatasan ke akses porno dan perjudian yang ilegal berdasarkan UU kejahatan dunia maya di negara itu.
Namun ternyata, pemblokiran tersebut berujung kemarahan di media sosial negeri gajah putih. Bahkan hastag #SavePornhub merajai Twitter di Thailand.
Thailand sendiri menduduki peringkat 20 besar berdasarkan lalu lintas harian pengguna Porhub di 2019.
Menurut Pornhub, pengguna di Thailand menghabiskan lebih banyak waktu di situs itu, rata-rata 11 menit dan 21 detik, dibandingkan di belahan dunia lain.
“Kami ingin merebut kembali Pornhub. Tiap orang punya pilihan,” kata seorang aktivis daei kelompok Anonymous Party, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Rabu (4/11/2020).
Sejumlah aktivis juga membawa spanduk bertuliskan ‘gratiskan Pornhub’ dan ‘klaim kembali Pornhub’ saat protes di luar kementerian digital.
Porhub sendiri belum memberi komentar soal ini.
Sebelumnya pemerintah Thailand telah menghadapi demo berbulan-bulan penuntut pemecatan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha serta reformasi untuk mengurangi kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn.
Hastag #HornyPower menjadi trending di Twitter Thailand mengikuti blokir Pornhub. Ini juga diikuti komentar dan meme bahwa pemerintah dapat menghadapi oposisi yang lebih besar sekarang di luar para pengunjuk rasa. (zhp)