Lagi Dan Lagi, Petugas Gabungan Temukan 6 Hektar Ladang Ganja di Madina

  • Bagikan

MANDAILING NATAL – Lagi dan lagi, petugas gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, dan TNI menemukan 6 hektar lading ganja siap panen di wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.
Keberadaan puluhan ribu batang tanaman ganja itu tumbuh subur di kawasan perbukitan Tor Sihite, Madina, yang berada di ketinggian 1.017 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Petugas gabungan dari BNN, Polres Madina, Satbrimob Polda Sumatera Utara, serta Kodim 0212 Tapanuli Selatan, harus berjibaku berjalan kaki mendaki selama empat jam untuk mencapai lokasi ladang ganja tersebut.
Sesampainya di lokasi ladang ganja, petugas gabungan tidak menemukan satupun pelaku penanam ganja tersebut. Diduga, para pelaku kabur saat mengetahui kedatangan para petugas.

Menurut Direktur Pemberantasan Narkotika BNN, Brigjen Pol. Aldrin Hutabarat, yang memimpin langsung operasi penggerebekan ladang ganja tersebut, luas ladang ganja mencapai enam hektar dan terbagi dalam tiga titik.
“Tanaman ganja yang ditemukan di kawasan perbukitan tersebut, diperkirakan telah berumur lima bulan. Kami melakukan penyelidikan selama satu pekan, dan berkat bantuan warga akhirnya ditemukan ladang ganja di perbukitan Tor Sihite, Madina,” tuturnya.

Dia menyebutkan, hingga saat ini ganja masih menjadi narkotika nomor satu yang paling diminati para pecandu di tanah air. Hal ini memicu harga jual ganja semakin tinggi, dan membuat upaya menanam ganja terus tumbuh subur.

Petugas gabungan berhasil mencabut sebanyak 25 ribu batang tanaman ganja di kawasan perbukitan Tor Sihite, Madina, yang beratnya mencapai 10 ton. Ganja tersebut langsung dimusnahkan dengan cara dibakar.

Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Desa BNN, Indrajit mengatakan, selain melakukan upaya pemberantasan ladang ganja di wilayah Madina, dalam waktu dekat BNN juga akan melakukan upaya pemberdayaan masyarakat.

“Kami akan mengajak masyarakat di sekitar perbukitan Tor Sihite, Madina, untuk tidak lagi menanam ganja. Dan beralih ke tanaman produktif seperti pisang, nanas, dan cabai,” terangnya. (SI)

  • Bagikan