Tapanuli Selatan– Puluhan masyarakat Desa Aek Uncim, Rabu (29/7/2020) siang mendatangi Kantor Camat Tano Tombangan (Tanto) Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kedatangan mereka untuk melakukan musyawarah terbuka dengan Kepala Desa (Kades) Aek Uncim, Hendra Susilo Pakpahan terkait penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2019.
Kepada LENSAKINI, Rabu (29/7/2020) siang, tokoh masyarakat Desa Aek Uncim, Zubeir Simanjuntak mengatakan, berkumpulnya warga Desa Aek Uncim ini berawal dari tidak datangnya Hendra saat diundang BPD pekan lalu. Namun sayang, Hendra tidak hadir dalam pertemuan tersebut dengan alasan sakit.
“Seluruh masyarakat kesini bersepakat untuk menemui Camat Tano Tombangan Angkola sebagai penjembatani adanya persoalan di desa kami,” ucapnya.
Dikatakan Zubeir, yang menjadi persoalan di desa mereka dibangunnya gedung serba guna di desa mereka dengan anggaran Rp700 juta dengan sumber anggaran dari dana desa tahun 2019.
Pasalnya, dalam musrembang di awal tahun 2019 lalu, ada 3 kesepatakan dalam penggunaan dana desa yakni, pembangunan gedung desa, rabat betot, dan pembuatan sumur bor di Wek 3 Tantom.
“Tapi hasil kesepakatan itu tidak terelalisasi. Tiba-tiba saja sudah berdiri bangunan serbaguna yang tidak pernah di musyawarahkan,” ungkapnya heran.
Sementara itu, Sekretaris Desa Aek Uncim, Wisnu Saputra Pakpahan mengatakan, ketidak hadiran kepala desa dalam musyawarah dengan masyarakat seperti yang telah dijadwalkan karena Hendra sakit.
“Kades sedang sakit hingga tidak bisa menghadiri musyawarah terbuka desa. Dan saya tidak bertanggung jawab untuk melanjutkan musyawarah ini,” ungkapnya.
(UA)
