Menjawab Tantangan Perubahan Fungsi dan Stabilisasi Pangan yang Relevan dengan Perkembangan Zaman

  • Bagikan

MEDAN-Tantangan di era modern digital, dihadapi oleh semua industri, tidak terkecuali oleh industri pangan. Perum BULOG yang memiliki perubahan fungsi dari pengatur kebijakan dan operator distribusi pangan pemerintah pada masa sebelum reformasi, saat ini menjalankan tugasnya hanya sebagai operator pelaksana kebijakan distribusi pangan yang diregulasi oleh pemerintah.

Pergeseran fungsi ini, tentunya mengalami tantangan tersendiri di era yang menuntut banyak percepatan dalam prosesnya.

“Apakah stabilisasi pangan diperlukan bagi negara sebesar Indonesia? Tantangan yang dihadapi semakin besar dan nyata, yaitu tantangan krisis iklim, ketidakpastian geopolitik global, juga tantangan rantai pasok yang tidak hanya terjadi di Indonesia, bahkan di dunia. Tantangan ini yang harus dijawab bersama,” ucap Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum BULOG.

Bayu menambahkan, stabilitas pangan menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan bersama-sama, sehingga masyarakat Indonesia dapat mencapai suatu negara dengan kondisi ekonomi sesuai tujuan bersama, termasuk di antaranya terhindar dari ekonomi middle income trap melalui solusi yang ditawarkan, termasuk penguatan peran Perum BULOG, diversifikasi sumber pangan, dan pemanfaatan teknologi.

Tantangan kondisi stabilitas pangan di Indonesia yang masih belum ideal termasuk harga pangan yang masih fluktuatif, serta ketergantungan pada impor bahan pangan, menyisakan banyak pekerjaan rumah dalam hal stabilitas pangan.

  • Bagikan