TAPANULI SELATAN – Berdasarkan publikasi hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Percepatan Penurunan Stunting RI yang di buka oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, angka prevalensi stunting Kabupaten Tapsel berhasil ditekan.
Pasalnya, angka pada tahun 2022 ke 2023 sebesar 23,8 persen. Artinya selama satu tahun Kabupaten Tapsel berhasil menurunkan 23,8 persen dan menjadikan Kabupaten Tapsel sebagai penurunan prevalensi stunting paling baik se-Provinsi Sumatera Utara.
Lalu, disusul oleh Kota Tanjung Balai sebesar 21,20 persen dan Kabupaten Padang Lawas sebesar 18,10 persen.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Ahmad Ibrahim Lubis, dan Technical Assistant Satgas Stunting Kabupaten Tapsel Abdul Latif Lubis mengaku gembira atas raihan yang didapatkan Kabupaten Tapsel.
“Alhamdulillah, ini berkat usaha, komitmen dan kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas semua OPD terkait,” katanya.
Latif juga menyebut ini merupakan prestasi luar biasa yang mana Kabupaten Tapsel bisa jauh lebih baik prevalensi stunting dari 33 kabupaten/kota se-Sumut.
Bupati Tapsel Dolly Pasaribu turut memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berupaya keras membuat capaian prevalensi stunting Tapsel turun 23,8 persen.
“Ini capaian yang luar biasa. Pemkab Tapsel memandang serius sehingga berbagai upaya dilakukan oleh seluruh tim dalam menekan angka stunting,” ucap Bupati.
Bupati meminta agar sinergi dan kolaborasi serta akselerasi semua pihak dapat berjalan dengan baik.
“Bagi masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya diharapkan dapat berkerja sama dengan baik,” jelasnya.