RAFAH – Malam teror lainnya berlalu di Jalur Gaza selatan ketika serangan pesawat tempur Israel menewaskan seorang komandan senior gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) , Khaled Mansour, bersama dengan banyak warga sipil di sekitarnya.
Hingga Minggu dini hari, kru pertahanan sipil dan penyelamat terus mengevakuasi jenazah korban tewas dan luka-luka dari bawah reruntuhan kamp pengungsi, meski peralatan terbatas.
Dilansir dari SINDONEWS.com, petugas medis, tujuh orang tewas dalam pengeboman militer Israel di Rafah pada hari Sabtu. Itu bagian 43 korban tewas dalam serangan tiga hari Zionis Israel, termasuk 15 anak-anak dan empat wanita.
Lebih dari 300 warga Palestina lainnya terluka. Proses penyelamatan dipersulit oleh gang-gang sempit di kamp karena jarak rumah-rumah beratap asbes yang rapat.
Ashraf al-Qaisi (46) mengatakan dia tidak berpikir dua kali sebelum mengizinkan buldoser menghancurkan seluruh rumahnya untuk membantu tim penyelamat mencapai tetangganya yang terkubur di bawah puing-puing.
“Ini adalah malam tersulit dalam hidup saya,” kata al-Qaisi kepada Al Jazeera, Senin (8/8/2022). “Saya sedang duduk di rumah saya bersama istri dan enam anak saya sampai kami tiba-tiba mendengar suara tembakan, dan sebagian dari langit-langit runtuh. Salah satu putra saya terluka.”