TAPANULI SELATAN-Suara Masdar Siregar, warga Desa Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terdengar lantang di pinggir lapangan pada turnamen bola voli antar klub tingkat umum dan pelajar se-Kabupaten Tapanuli Selatan yang diselenggarakan di Sipirok.
Meski cacat fisik, namun, tidak menghalangi semangat bapak dua orang anak itu untuk menjadi pelatih bola voli di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Angkola Selatan.
LENSAKINI.com, diberi kesempatan waktu untuk berbincang-bincang dengan Masdar di pinggir lapangan. Pembicaraan dimulai dari cerita pria kelahiran 48 tahun silam itu bermain bola voli sejak duduk di bangku kelas 1 SMP di Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara.
Kondisi cacat yang dibawanya sejak lahir menimbulkan motivasi yang kuat agar dia mampu bermain voli layaknya anak-anak yang dilahirkan secara normal. Tak heran, bola volly menjadi salah satu olah raga yang diminatinya. “Selain bola volly, saya juga menyukai badminton,”ujarnya.
Menurutnya, hingga berumur 37 tahun, Masdar masih masuk dalam tim bola voli di Angkola Selatan. Berbagai turnamen sudah diikutinya, sebelum memutuskan pensiun dan menjadi pelatih.
“Alhamdulillah, selain menjadi guru agama, saya juga dipercaya menjadi pelatih bola volly di SMP Negeri 4 Angkola Selatan,”imbuhnya. Dia berpesan kepada seluruh anak-anak terutama yang mempunyai cacat fisik yang mirip dengannya agar tetap optimis untuk meraih cita-cita. Sebab, cacat tidak akan menghalangi untuk menciptakan prestasi. (zn)