SIBOLGA-Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sibolga-Tapanuli Tengah (Tapteng) nilai kebijakan Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk terkesan tidak serius tangani Covid-19.
Ketua PC IMM Sibolga-Tapteng Akdinul Akbar Jambak mengatakan, kebijakan Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk terkesan tidak serius tangani Covid-19 di Kota Sibolga, karena pedagang dari luar daerah masih bebas lalu-lalang keluar masuk Kota Sibolga.
Menurut Akbar, Syarfi Hutauruk yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sibolga semestinya lebih serius dan tegas menangani pandemi ini.
“Kebijakan soal keluar masuknya warga dan pembiaran pedagang yang datang dari luar daerah Sibolga, semestinya harus di jaga ketat oleh pemerintah yang bertugas sebagai gugus tugas penanganan ini,” ucap Akbar, Senin (18/5/2020).
Terpisah, Ketua Umum PC IMM Sibolga-Tapteng Raja Partuturan juga menyebutkan, pihaknya tidak ingin kelalaian pemerintah dalam menjalankan protokol penanganan Covid-19 menjadi penyesalan bagi masyarakat Sibolga di kemudian hari. “Sampai hari ini Alhamdulillah Sibolga masih aman. Jangan sampai karena lalai jadi ada yang positif,” sebut Raja.
Dia meminta Walikota untuk memperketat penjagaan di pintu-pintu masuk Kota Sibolga. Kalau ada warga atau pedagang yang mau masuk, intruksikan supaya karantina selama 14 hari. “Guna mencegah penyebaran Covid-19, dan keselamatan kesehatan warga Kota Sibolga harus diutamakan,” tandasnya. (bs)