SETIAP perubahan senantiasa diiringi guncangan dan ancaman. Catatan sejarah, perubahan pasti terjadi dari waktu ke waktu. Berbagai perubahan terjadi begitu cepat dan fantastis. Terutama perubahan yang terjadi pada alat transportasi dan komunikasi. Kini, alat transportasi dan komunikasi hampir secara keseluruhan berbasis teknologi.
Sebagaimana mestinya, tentu perubahan juga menimbulkan disruption (guncangan atau kerusakan). Saat ini, kita mengenal perubahan dengan istilah Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan munculnya Internet of Things (IoT), big data, artificial intelligence, cloud computing, block chain, dll. Perkembangan yang kian melesat ini juga membawa daya rusak dan dampak yang luar biasa.
Terbaru, beberapa perusahan besar akan menutup beberapa lini bisnisnya sebagai upaya menghadapi goncangan/ kerusakan akibat perubahan digital/ teknologi yang terjadi. BNI menutup 96 kantor, Garuda mengurangi karyawan, Hero akan menutup seluruh gerai Giant Hypermarket.
Perusahaan besar dengan aset fisik dan operasional yang besar menderita terimbas perubahan teknologi digital. Yang bertahan hanya perusahaan yang adaptif dengan perubahan teknologi digital. Perusahaan dengan aset fisik serta beban operasional kecil cenderung lebih mampu bertahan dan mengikuti perubahan itu.
Perusahaan platform seperti Gojek, Tokopedia diprediksi akan semakin berkembang. Sedang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) termasuk yang mampu bertahan karena lincah dalam mensiasati perubahan teknologi digital. UMKM dapat merubah lini bisnis dengan cepat ketika ada guncangan/ kerusakan akibat perubahan dalam revolusi teknologi digital .
Revolusi Digital telah merubah gaya hidup, produk pun menjadi absolut, bisa dibuktikan dengan penggunaan gadget smartphone yang kian tanpa batas. Satu gadget smartphone bisa menjadi TV, kamera, telpon bahkan transaksi perbankan/ keuangan. Disrupsi juga terjadi di sektor kesehatan, dokter radiologi tidak laku lagi karena sudah ada aritificial intelligence yang mampu membaca hasil scan. Sebab AI memiliki jutaan data dan akurat dalam membaca hasil radiologi.
Pada era Revolusi Industri 4.0 saat ini, data berubah menjadi aset yang paling berharga. Data bisa menjadi bahan analisa, prediksi masa depan sehingga dapat melakukan efisiensi, peningkatan pelayanan dan produktivitas. Saat ini, generasi milenial lebih percaya google dalam menjawab permasalahan dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan.
Gaya hidup terbaru, ketika memilih produk atau layanan, hampir semua individu menggunakan teknologi internet searching. Semua terjadi karena adanya data. Dan pada akhirnya, data akan merubah ekosistem dunia. Seperti yang diperlihatkan Gojek, dengan satu data pengguna dan driver bisa menjadi GoPay, GoFood dan GoCar.
Tanda-tanda lainnya yang menegaskan bahwa perubahan kehidupan akibat Revolusi Industri 4.0 telah terjadi. Sekarang, perilaku manusia bisa dipantau melalui media sosial. Ungkapan bahagia dan sedih yang dituangkan di media sosial dalam sekejab bisa dirasakan jutaan orang, tanpa batas waktu dan tempat.
Tanda-tanda perubahan itu kian jelas dengan beradaptasinya perusahan terhadap perilaku manusia. Generasi milenial sekarang lebih selektif dan ingin mendapatkan prioritas. Aktivitas pemasaran perusahaan yang dulu menggunakan brosur dan media cetak beralih ke meda sosial. Perusahaan dipaksa beradaptasi dengan perilaku manusia yang berubah. Sampai pada level perusahaan merubah orientasinya pada penguatan nilai daripada keuntungan.
Namun tentu banyak juga perusahaan ataupun pengusaha yang melihat era disrupsi ini tetap memiliki peluang untuk berkembang. Kekacauan yang terjadi akibat perkembangan teknologi disatu sisi melahirkan peluang usaha baru yang menjanjikan. Perusahaan secara pasti, berani mengeksekusi pikiran out of the box sehingga menemukan inovasi-inovasi terbaru.
Muncul dan menjamurnya selebgram dan youtuber saat ini adalah salah satu contoh keberhasilan mengeksekusi peluang yang muncul karena perkembangan teknologi. Karenanya, meski era disrupsi ini menghadirkan ancaman, namun juga melahirkan peluang bagi individu atau perusahaan yang berani mengambil resiko. Terutama bagi individu atau perusahaan yang terus meningkatkan skill dan kompetensi.
Mengikuti apa yang dikatakan Anies Baswedan saat menjadi Menteri Pendidikan, ada empat kompetensi yang secara umum harus dimiliki oleh setiap individu agar mampu mengikuti dan memenangkan persaingan pada era Revolusi Industri 4.0. Keempat kompetensi tersebut adalah kemampuan berkomunikasi, kemampuan berkolaborasi, kemampuan berpikir kreatif, dan kemampuan berfikir kritis. (ZHP)
Penulis : RUSYDI NASUTION, STP, MM (Wakil Ketua DPRD Padangsidimpuan)