MEDAN- Kenaikan harga ekspor karet TSR20 salah satu penyebabnya karena berkurangnya pasokan karet dari Indonesia. Kenaikan harga karet itu sebanyak USD 0,07 per kilogram.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Cabang Sumut, Edy Irwansyah menjelaskan, harga karet ekspor/Februari 2021 USD 1,68. Sedangkan/Maret 2021 USD 1,75 per kilogram. Berarti, ada kenaikan harga ekspor karet dari rentan waktu Februari-Maret, yakni USD 0,07 per kilogram karet.
Penyebab kenaikan harga ekspor karet TSR20 karena pasokan bahan bakunya dari Indonesia menurun. Ternyata, menurunnya pasokan bahan baku dari Indonesia disebabkan oleh penurunan produksi komoditas tersebut dari Sumatera Utara.
Diketahui, lima negara tujuan utama ekspor karet Sumut adalah Jepang, Amerika Serikat, Brazil, Tiongkok dan Turki.
“Fenomena La Nina membuat produksi karet Sumatera Utara turun,” jelas Edy, Sabtu (13/3/2021).
Edy menambahkan intensitas curah hujan yang tinggi pada Oktober 2020 lalu yang memicu fenomena La Nina dan menyebabkan harga karet ekspor TSR20 itu menurun.
Itulah yang menyebabkan bahan produksi karet berkurang. Akibatnya, Edy menerangkan bahwa pabrik pengolahan karet remah atau crumb rubber kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku.
Kondisi tersebutlah yang membuat volume ekspor karet di Sumatera Utara pada Januari-Februari 2021 menurun sebanyak 6,7 persen atau hanya 64.974 ton. (zn)