Peristiwa Langka, 13 September 2021 Warga di Tapanuli Bagian Selatan Akan Kehilangan Bayangan Tubuh

  • Bagikan
Pada 13 September 2021, warga di Tabagsel akan mengalami kehilangan bayangan (Ist)

PADANGSIDIMPUAN-Pada 13 September 2021, masyarakat di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), yang meliputi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Mandailing Natal (Madina), Padanglawas Utara (Paluta), Padanglawas (Palas) dan Kota Padangsidimpuan, akan kehilangan bayangan tubuh.

Sebab, pada hari itu terjadi foneman kehilangan bayangan. Dikutip dari laman Inews.id, fenomena alam berupa hari tanpa bayangan akan melanda seluruh kawasan di Sumatera Utara (Sumut) tanggal 13 September 2021 mendatang. Fenomena alam ini diprediksi akan terjadi sebanyak dua kali dalam setahun ini.

Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Hartanto mengatakan 33 kabupaten/kota di Sumut akan mengalami fenomena ini. Bayangan akan sejajar dengan bendanya sehingga terlihat menghilang.

Ada 33 kota di Sumut yang mengalami fenomena yang terjadi dua kali dalam setahun ini. Fenomena ini mengakibatkan bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”.

“Kulminasi sering disebut transit maupun istiwa adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit,” kata Hartanto, Selasa (7/9/2021).

Dijelaskannya, saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala atau di titik zenit.

“Akibatnya, bayangan benda terlihat menghilang karena bertumpuk pada benda itu sendiri. Karena itu dikenal dengan hari tanpa bayangan,” ucapnya.

Menurutnya, fenomena ini terjadi karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi tidak tepat berhimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi.

Sehingga, posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun, antara 23,5 derajat LU s.d. 23,5 derajat LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian matahari.

“Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa,” ujarnya.

Untuk wilayah Sumut, Hartanto menjelaskan fenomena ini akan berlangsung pada tanggal 13 September 2021. Namun fenomena ini tidak akan memberikan dampak langsung terhadap kondisi cuaca. (ZN)

  • Bagikan