Menurutnya tidak ada hal-hal aneh yang dilakukan saat acara tersebut.
“Tempat kejadiannya itu adalah di lantai dua dan terbuka dan bisa dilihat dari jalan, bukan di ruangan tertutup. Tak mungkinlah aneh-aneh, kota yang sangat religi ini,” bebernya lagi.
Sementara itu, Azis salah seorang yang menggelar pesta tersebut mengaku, bahwa di hari pertama hanya hadir sebagai undangan. Dan di hari kedua baru menggelar acara pesta ulang tahunnya di kafe lantai dua yang berada di Kelurahan Kantin, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
“Klo soal minuman saya gak tauh,, Itu bukan acara saya itu acara tagl 19, itu acara orang yg lain. Acara saya tgl 20 kejadian bernama itu saya tidak tahu. Gak saya tamu undangan aja. Di tgl 19 saya cuma menghadiri selamat ultah aja baru pulang, Cuman mengucap kata² ultah aja saya langsung balik,” ujar Azis melalui pesan singkatnya kepada LENSAKINI.com Rabu (22/2/2023).
Diberitakan sebelumnya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammmadiyah (PDM) Kota Padangsidimpuan Amil Mahzul Nasution, menolak acara pesta LGBT disalah satu kafe di Kelurahan Kantin, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
“Muhammadiyah jelas menolak seluruh bentuk kegiatan LGBT di Padangsidimpuan,”tuturnya. Lebih lanjut dia mengatakan, dalam ajaran Islam jelas ditolak aksi-aksi yang menjurus kepada kegiatan LGBT.