Bunda Harus Tahu, ini Cara Agar Anak Kompetitif

  • Bagikan

LENSAKINI-Menumbuhkan jiwa kompetitif pada anak perlu dilakukan dengan tepat supaya bisa diterima dengan baik dan tidak berlebihan. Bagaimana cara menumbuhkan jiwa kompetitif ini?

Dikutip dari Parenting First Cry, jiwa kompetitif yang sehat dan perilaku yang tepat dalam situasi menang-kalah paling baik ditanamkan sejak kecil, terutama oleh orang tuanya.

Bagian dari mendorong persaingan yang sehat adalah membuat anak merasa termotivasi dan puas dengan diri sendiri saat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, baik untuk menang maupun kalah.

Yang terpenting, perlu diingat bahwa memupuk semangat kompetitif yang sehat pada anak dapat membantunya meraih potensi maksimal dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

Tips menumbuhkan jiwa kompetitif pada anak
Penghargaan eksternal seperti pujian atau hadiah dapat menjadi faktor motivasi yang efektif saat berkompetisi. Kendati demikian, jiwa kompetitif dari dalam diri sendiri merupakan kekuatan yang lebih kuat karena merupakan keinginan untuk terus mencoba guna meningkatkan kemampuan.

“Saya percaya bahwa bagian dari pengembangan kompetisi yang sehat adalah bahwa anak-anak belajar bahwa pesaing terpenting mereka adalah diri mereka sendiri,” ungkap ahli saraf anak, Timothy Gunn, Psy.D., dikutip dari Parents.

Ada beberapa cara menumbuhkan jiwa kompetitif untuk mendorong persaingan yang sehat pada anak-anak, seperti berikut ini:

1. Fokus pada tujuan
Bantu anak-anak membuat tujuan yang dapat dicapai, tetapi membutuhkan cukup usaha untuk membuat mereka tetap termotivasi dan terlibat dalam aktivitas tersebut.

Selain itu, dengan menetapkan tujuan pribadi, maka Bunda sudah mengalihkan fokus anak dari hanya ‘memenangkan’ aktivitas tapi juga fokus untuk mencapai tujuan mereka.

2. Rayakan setiap kemajuan dan prestasi anak
Saat anak mencapai salah satu tujuan pribadinya, jangan langsung beralih ke tujuan berikutnya. Pertama, hargai mereka atas prestasi yang sudah diraih terlebih dahulu.

Cukup tunjukkan bahwa Bunda menghargai kerja keras anak untuk mencapai tujuan tersebut. Gunakan kata-kata positif untuk memotivasi dan merayakan kemajuan anak. Hindari membandingkan dengan anak lain karena hal ini dapat menurunkan semangat juangnya.

3. Perkenalkan dengan kekalahan
Sangat menyenangkan saat anak berhasil mencapai tujuan dan memenangkan permainan, tetapi apa yang terjadi saat mereka sudah menetapkan tujuan dan tidak mampu mencapainya?

Jangan khawatir, ini memberikan kesempatan yang bagus bagi anak untuk memperkuat pesan positif tentang kompetisi.

Misalnya sampaikan bahwa dalam setiap kompetisi pasti ada menang dan kalah. Selama anak mau berusaha dan mencoba untuk meningkatkan diri, itu adalah bagian dari prosesnya.

4. Tak perlu ada hukuman
Rasa takut dapat menjadi motivator jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, anak-anak akan semakin terpuruk. Fokuslah menciptakan suasana di mana anak dipersilakan untuk mencoba dan gagal.

Dorong anak untuk fokus pada usaha yang dilakukan, bukan hanya pada hasil akhir. Dengan begitu, anak akan lebih tahan banting dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan atau kekalahan.

  • Bagikan