Tradisi Turun Temurun Makan Bersama Daging Kurban di Tapanuli Selatan

  • Bagikan

TAPANULI SELATAN-Jika biasanya daging hewan kurban dibagikan  dan dibawa pulang langsung oleh  masyarakat. Namun, lain halnya di Desa Pargarutan Julu, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut).

Bagaimana tidak, daging kurban yang sudah dipotong-potong tidak dibawa pulang, namun dimasak bersama.

Pagi itu, kabut tebal masih menyelimuti Desa Pargarutan Julu. Cuaca dingin tidak mengurangi animo masyarakat untuk memotong hewan kurban yang sudah disiapkan.

Sejumlah warga terlihat mempersiapkan alat potong hewan. Mereka mengasah parang dan pisau di depan rumah masing-masing. Tujuannya, agar pemotongan berjalan dengan baik.

LENSAKINI diberikan kesempatan untuk melihat langsung proses pemotongan hingga memasak daging hewan kurban.  Setelah itu,  para ibu-ibu langsung mengolah memasukkan bumbu untuk memasak, sedangkan anak-anak mereka ikut membantu. Tidak ada kasta, yang kaya atau miskin, semua berbaur untuk memasak daging kurban.

Keceriaan terlihat dari wajah-wajah penduduk di desa itu ketika daging yang dimasak mulai dibagikan. Ratusan warga  baik anak-anak, remaja, perempuan dan laki-laki duduk di pinggir jalan dan di dalam masjid.

Di hadapan mereka terlihat mangkok untuk tempat daging. Secara bergiliran, panitia memasukkan dan membagikan daging hewan kurban.

Kepala Desa Pargarutan Julu, Ahmad Harun mengatakan, 1.830 orang  warga Pargarutan Julu yang bersantap makan siang bersama menikmati masakan daging sembelihan hewan kurban dengan menggunakan protokol kesehatan seperti masker.

Kegiatan itu sudah menjadi  budaya di desa  untuk menjaga kearifan lokal yang sudah turun temurun selama 300 tahun lebih serta mempererat persaudaraan sesama masyarakat warga Pargarutan Julu.

“Kegiatan seperti ini sudah kami lakukan untuk menjaga budaya dan kekompakan kami, dan ini sudah dilakukan secara turun temurun sudah hampir 300 tahun lebih, “Ujarnya.

Harun menjelaskan, jumlah sapi  kurban  ada 5 ekor  dan 4  kambing yang berasal dari Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu 1 lembu, warga masyarakat yang merantau 2 lembu, dan dari masyarakat Pargarutan Julu 2 lembu dan 4 kambing.

Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul Pasaribu mengaku salut dengan kekompakan masyarakat.”Saya sangat bangga dengan kebersamaan yang ditunjukkan oleh warga di desa ini,”ujarnya.

Kegiatan ini dihadiri Kadis Pendidikan Amros Karangmatua, Kabag Humas dan Protokol, Isnut Siregar dan lainnya. (zn)

 

 

 

  • Bagikan