PADANGSIDIMPUAN-Sejumlah aktivis dan warga di Kota Padangsidimpuan menilai, kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat dalam mengungkap kasus korupsi “mandul”. Pasalnya, Banyak kasus-kasus dugaan korupsi yang mangkrak di meja para penyidik di lembaga itu.
“Banyak laporan dugaan korupsi yang dilaporkan oleh masyarakat dan sejumlah aktivis, namun, hingga saat ini tidak ada ujung pangkalnya,”ujar Syahminan Rambe, salah seorang aktivis di Kota Padangsidimpuan.
Dia mengaku prihatin dengan kinerja Kejari Padangsidimpuan. Sebab, banyaknya dugaan korupsi tidak bisa diungkap.”Laporan terkait dugaan SPPD Fiktip Ketua DPRD, Dana Bos sekolah mirip kandang kambing, yang dilaporkan aktivis dan masyarakat tidak tau sejauh mana penyelidikannya. Itunya hanya segelintir kasus yang saya tahu, belum yang lain”tandasnya.
Dia berharap kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Sumut), agar mengevaluasi kinerja Kajari Padangsidimpuan. Sehingga, kasus-kasus dugaan korupsi di Padangsidimpuan bisa diungkap.”Kasus korupsi sudah merugikan negara, untuk itu, pelakunya harus menerima hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku,”tandasnya.
Pernyataan yang sama juga datang dari Okto Sitompul, salah seorang warga Kota Salak. Menurutnya, Kejari Padangsidimpuan sudah berulang-ulang membentuk tim untuk mengungkap kasus dugaan korupsi yang dilaporkan masyarakat ke lembaga itu. Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan.
“Jangan hanya pandai bentuk tim. Ingat masyarakat perlu bukti bahwa Kejari Padangsidimpuan itu serius menangani kasus-kasus korupsi,”tegasnya.
Lebih lanjut Okto mengatakan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan sudah minim. Untuk itu, Okto menyarankan agar kinerja Kejari Padangsidimpuan harus diperbaiki.”imbuhnya. (zn)