Berbagai Kejanggalan Pasien COVID-19 Yang Dikebumikan di Sidimpuan

  • Bagikan
Proses penguburan pasien Suspek COVID-19 asal Lampung itu juga banyak kejanggalan, karena sejumlah oknum tidak menggunakan alat pelindung diri. (ist)

PADANGSIDIMPUAN-Berita seorang pasien COVID-19 yang meninggal dunia saat mendapat perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Padangsidimpuan membuat heboh warga Kota Salak.

Pasalnya, pasien yang berinisial SP (47) warga Jalan Melati Barat, Metro Pusat, Lampung yang sempat mendapat perawatan medis di ruang isolasi RS Arifin Ahmad, Kota Pekan Baru, Riau masuk ke RSUD Padangsidimpuan tanpa dilengkapi berkas apapun. Selain itu, pasien tersebut diklaim suspek COVID-19, tanpa ada hasil swab.

Selanjutnya, pihak yang mengaku keluarga dari pasien langsung meninggalkan rumah sakit setelah pasien diserahkan. “Diantar (ke Padangsidimpuan) dengan ambulan swasta, tanpa membawa berkas apa-apa,” ungkap Kadis Kesehatan Kota Padangsidimpuan, Sopian Sobri Lubis, kepada LENSAKINI, Sabtu (1/8/2020) sore.

Spontan pernyataan Sopian tersebut mendapat komentar dari salah seorang Anggota DPRD Kota Padangsidimpuan, Mochamad Halid Rahman. Politikus Partai Gerindra tersebut menilai ada sesuatu yang disembunyikan pihak rumah sakit dalam menerima pasien tersebut.

“Seperti ada yang janggal ini  semua. Tanpa ada berkas mereka langsung menerimanya. Padahal mereka tahu pasien ini sempat mendapat perawatan di ruang isolasi rumah sakit di Kota Pekanbaru,” ungkapnya heran.

Lebih lanjut dia mengatakan, seharusnya pihak RSUD Padangsidimpuan lebih jeli dalam mengambil setiap keputusan saat menerima pasien dari luar kota. Sebab, ditengah pandemi COVID-19 seperti saat ini mereka harus betul-betul peka.

“Walaupun pasien tersebut langsung di rawat di ruang isolasi. Tapi seharusnya mereka peka pada masa seperti ini. Apalagi, pihak keluarga pasien langsung pulang setelah mengantar pasien. Kan agak aneh kita melihatnya. Seperti ada kejanggalan kita melihatnya,” tandasnya.

Ironisnya, setelah mendapat perawatan di RSUD Pandangsidimpuan selama 5 hari, SP meninggal dunia tepatnya, Kamis (30/7/2020). Oleh pihak medis, jenazah pasien yang menderita stroke, sepsis, dan pneumonia ini dikebumikan di Kelurahan Silandit, Kota Padangsidimpuan dengan mengikuti protokol COVID-19.

Sebelumnya diberitakan, warga di Kota Padangsidimpuan, dihebohkan dengan beredarnya photo yang diduga sejumlah oknum pejabat di Kota Salak menghadiri pemakaman jenazah suspek COVID-19 tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD).

Dari photo tersebut, terlihat sejumlah oknum berdiri hanya beberapa meter dari lubang kuburan. Bahkan, salah seorang oknum nekat jongkok di pinggir lubang kuburan. Disamping, kiri, kanan, terlihat sejumlah petugas penguburan yang berseragam lengkap. (UA)

 

  • Bagikan