LENSAKINI- Cara pandang Andreanes Sulistyianto terhadap Islam seperti air dan minyak, mustahil menyatu, bahkan cenderung bermusuhan. Andreanas sangat benci Islam.
Walaupun tidak sampai mengumbar rasa bencinya, lelaki itu sering kali menunjukkan kekesalannya. Sebagai contoh, setiap kali adzan berkumandang ia akan menutup kedua telinga dengan ear phone atau gawai sejenis.
Kalau penanda waktu sholat itu bergema saat Andre berada dalam rumah, maka nyaris semua televisi atau radio disetelnya dengan volume tinggi. Bising, sudah tentu. Akan tetapi, baginya itulah satu-satunya cara untuk mencegah datangnya suara dari arah masjid atau mushala terdekat.
Berita-berita mengenai serangan teroris membuatnya semakin membenci Islam. Pada 2017, Andre mengenang, ada berbagai peristiwa yang dilabeli sebagai terorisme di pelbagai pemberitaan.
Orang-orang yang ditetapkan sebagai terduga teroris nyaris selalu memiliki nama-nama yang khas Muslim. Dengan demikian, lelaki itu merasa ada pembenaran untuk berpikir dan berbuat Islamofobia.