Mahasiswa IAIN Ini Dapat Nilai C Karena Tidak Beli Buku Dari Dosen

  • Bagikan
Foto Restu Chandra yang mengaku dapat nilai C karena tidak membeli buku dari salah seorang dosen (Ist)

Parepare – Video curhatan seorang pemuda yang mengaku mahasiswa IAIN Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), viral tersebar di sosial media.

Mahasiswa tersebut mengaku Restu Chandra menyebut dirinya mahasiswa semester 5 Prodi Perbankan Syariah IAIN Parepare tersebut menumpahkan isi hatinya terhadap seorang dosen pengampuh mata kuliah Managemen Aset dan Lialibitas dengan menggunakan jas berwarna biru tua bertuliskan IAIN Parepare.

“Terkait salah satu mata kuliah yang saya ampuh, pada semester kali ini yakni Management Aset dan Lialibitas 3 SKS saya diberi nilai c , dugaan sementara karena saya tidak membeli buku dari beliau,” kata Restu sembari memperlihatkan buku berjudul Manajemen Aset dan Lialibitas yang diakui dipinjam dari temannya dalam video.

Persoalan ini kata Restu sudah dilaporkan ke Dosen PA untuk diteruskan ke Ketua Prodi Perbankan Syariah . “Mungkin karena kesibukan beliau belum memberikan jawaban,” terangnya.

Restu pun mengaku heran dengan pemberian nilai C terhadapnya oleh Dosen pengampuh tersebut. Dia merasa aktif saat di kelas, namun hanya dirinya yang mendapat nilai C. Sementara teman-temannya yang pasif mendapat nilai A dan B.

“Padahal awal perkuliahan untuk mata kuliah penunjang, saya selalu mengajukan pertanyaan saat diskusi, saya tidak pernah tidak bertanya selama presentasi. Bahkan ada dua pertanyaan yang saya jawab meskipun saat itu saya selaku audience bukan pemateri, saya satu-satunya nilai c , ada teman saya tidak pernah bertanya nilainya A dan B, pembedanya saya cuma tidak memiliki buku,” jelas Restu.

Restu pun juga mengungkap alasan kenapa sampai dirinya tidak membeli buku tersebut dari dosen pengampuh. Mahasiswa ini mengaku tak mampu membeli buku itu.

“Saya ndak beli buku bapak karena saya memang ndak ada (uang-red) pak. Paradigmanya seakan-akan membedakan yang punya buku dengan yang tidak . UKT (Uang Kuliah Tunggal) saya semester ini saya dapat pemotongan dari pihak kampus. Kami ini mahasiswa, Pak punya UKT. Kiri kanan kerja, cari pembayaran UKT, beda sama bapak yang sudah digaji sama negara,” ungkap dia. (Detik/zn)

  • Bagikan