Pilkada Tapsel “Adu Kuat Dua Putra Eks KDH”

  • Bagikan

MINGGU (6/9/2020), dua bakal Calon Bupati  dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) priode 2021-2024 resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di Desa Situmba Kecamatan Sipirok.

Jika pasangan Cabup Wacabup Dolly Putra Parlindungan-Rasyid Assaf Dongoran memilih mendaftar ke KPU usai shalat Ashar berjamaah di Masjid sekitar 300 meter dari Kantor KPU Tapsel, sementara Pasangan Muhammad Yusuf Siregar-Roby Agusman Harahap, lebih memilih mendaftar menjelang tengah malam atau di injury time.

Beda dengan Pilkada Tapsel priode-priode sebelumnya, para pasangan Cabup Wacabup kali ini, tidak mengerahkan massa yang besar dan taat terhadap protokol kesehatan COVID-19, saat mendaftar ke KPU setempat.

Menilik dua nama pasangan yang akan bertarung di Pilkada Tapsel 9 Desember 2020 tersebut, bercokol nama dua orang putra mantan Kepala Daerah (KDh) yang cukup berpengaruh dilingkar pemerintahan maupun perpolitikan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Adapun kedua putra eks Kepala Daerah itu adalah, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu yang merupakan anak dari mantan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Panusunan Pasaribu dan Roby Agusman Harahap anak dari mantan Walikota Medan Rahudman Harahap.

Dolly Pasaribu yang berpasangan dengan Rasyid Dongoran diusung tujuh partai masing-masing Gerindra, Golkar, PAN, PPP, Demokrat, PKB, PDIP dengan 27 dari 35 kursi di DPRD Tapsel.

Selain itu, pasangan muda energik ini juga mendapat dukung dari lima parpol non kursi yaitu PKS, Perindo, Berkarya, PBB dan Gelora.

Sementara Roby Agusman (Cawabup) yang mendampingi Muhammad Yusuf Siregar (Cabup) pada kontenstan lima tahunan ini, didukung dua partai yaitu Hanura dan Nasdem dengan delapan kursi di DPRD Tapsel.

Singkat kata, satu kubu diisi “partai gemuk”, sedangkan kubu pasangan Cabup-Wacabup lainnya hanya sebatas syarat terpenuhi.

Didukung “partai gemuk”, belum memastikan bakal tampil sebagai champion (juara), demikian juga minim partai belum tentu bakal menjadi “pecundang”.

Satu sisi, didukung banyak partai tentu akan menimbulkan aura positif atau optimisme tinggi menjadi pemenang, namun disisi lain berpotensi memunculkan gesekan dan “penghianatan”, jika tidak diramu baik oleh Paslon.

Sedangkan, didukung minim partai belum tentu menjadi “pecundang” dalam sebuah ajang Pilkada, tapi bisa menjadi sang pemenang jika mesin politiknya benar-benar berjalan baik.

Pilihan sesungguhnya ada ditangan rakyat, Parpol hanyalah perahu atau kenderaan menuju tujuan. “Tanpa rakyat tidak akan ada suara, tanpa suara tentu tidak akan ada pemenang”.

Pengamat Politik Tapsel Latif Kahfi Nasution kepada LENSAKINI di Padangsidimpuan Jumat (11/9) mengatakan, pertarungan kedua pasangan calon ini akan sangat menarik dan bisa berlangsung ketat, mengingat kedua paslon merupakan anak mantan KDh yang punya nama besar di Sumatera Utara.

” Ini menarik, selain nilai jual kedua Paslon, faktor pengaruh nama besar orang tua sebagai eks kepala daerah juga akan berpengaruh besar dalam mendulang suara di Pilkada nanti, “terangnya.

Lebih lanjut Dosen Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan itu mengatakan, sebagai putra yang lahir dan besar di Tapsel, pembangunan Tapsel disepuluh tahun ini sudah sangat bagus dan tentu harus ditingkatkan minimal dipertahankan.

” Maka siapapun KDh terpilih nantinya, harus benar-benar mampu melanjutkan pembangunan di Tapsel kedepan, bukan malah membuatnya terpuruk hanya karena nafsu kekuasaan, “kata S3 Ilmu Komunikasi itu.(hh).

 

  • Bagikan