MEDAN – Lima orang perampok nasabah bank terpaksa ditembak oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimsus) Polda Sumut, Jumat (29/8/2020). Satu diantaranya tewas.
Pelaku yang ditembak mati diketahaui bernama Tejar alias Tarjo warga Sumatera Selatan. Dia terpaksa ditembak mati karena melakukan perlawanan dengan menyerang polisi saat dilakukan pengembangan.
Sedangkan, empat orang kawanan Tejar merupakan sepesialis perampok nasabah bank ditembak dibagian kakinya. Adapun empat tersangka yang ditembak dibagian kakinya, yakni Awaluddin alias Udin, Dodi Cotriko alias Dodi, Heriansyah alias Yansa, dan Suwarto alias Warto. Seluruhnya merupakan warga Sumatera Selatan dan Bengkulu dan mereka diringkus Polda Sumut di Hotel Mutiara Kandis Provinsi Riau.
Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin, mengatakan, selama beraksi di Sumut, kelima tersangka pernah melakukan perampokan nasabah bank di Pematang Siantar, Simalungun, Tanah Karo dan Labuhanbatu.
“Kawanan ini juga terlibat kasus yang sama di beberapa provinsi, seperti di Sumatera Selatan dan Sumbar serta Propinsi Riau,” kata Irjen Martuani Sormin, di RS Bhayangkara Medan, Jumat (29/8/2020).
Dia menjelaskan, kasus perampokan nasabah bank yang terakhir dilakukan kelima komplotan ini terjadi di Siantar.
“Korbannya merupakan nasabah bank karyawan swasta yang baru saja pulang mengambil uang dari salah satu bank,” ungkapnya.
Irjen Martuani menjelaskan, pasca mendapatkan laporan perampokan ini, pihaknya langsung membentuk tim khusus untuk melakukan penelusuran. Hingga akhirnya kelima pelaku dapat ditingkus di Hotel Mutiara Kandis, Provinsi Riau.
Selanjutnya, saat diinterogasi, para pelaku mengakui segala perbuatannya. Sedangkan pelaku atas nama Suwarto tidak ikut dalam aksi pencurian di Sumut, melainkan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Namun saat dilakukan pengembangan terhadap pelaku lainnya di wilayah Kota Pematang Siantar, kelimanya melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur, dan menyebabkan seorang pelaku diantaranya tewas.
“Terhadap pelaku atas nama Suwarto, karena tidak ikut terlibat aksi perampokan di Sumut maka akan diserahkan ke Polda Sumbar,” bebernya.
Menurut Martuani dalam pembagian hasil, para tersangka mendapatkan nominal yang berbeda-beda dan hasilnya ditransfer kepada keluarga masing-masing.
Sedangkan salah seorang tersangka bernama Jimmy masih dalam pengejaran. Tersangka ini memiliki peran dalam aksi perampokan tersebut memasang paku pada kenderaan calon korban yang sudah menjadi target, sedangkan seorang lagi bernama Mang No berperan melakukan pencarian terhafap.nadabah bank di Rantauprapat.
“Dari aksi kejahatan ini juga turut diamankan barang bukti sepeda motor, jaket, paku, dan sebuah senjata api rakitan,” tandasnya. (zn)