
LENSAKINI – Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut sebagai “pembunuh senyap” (silent killer) karena dapat menyebabkan berbagai penyakit serius tanpa gejala yang jelas. Banyak yang mengira bahwa hipertensi hanya menyerang orang tua, padahal kini semakin banyak anak muda berusia 18-44 tahun yang mulai mengalami kondisi ini.
Gaya hidup modern yang serba instan dan kurang sehat menjadi faktor utama meningkatnya kasus hipertensi di kalangan generasi muda. Tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang tampak sepele justru dapat memicu peningkatan tekanan darah. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada penyakit jantung, stroke, bahkan gagal ginjal.

Lantas, kebiasaan apa saja yang diam-diam bisa meningkatkan risiko hipertensi di usia muda? Berikut tujuh kebiasaan yang perlu diwaspadai!
1. Kelebihan Berat Badan
Obesitas merupakan faktor utama penyebab hipertensi di usia muda. Jika indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 25 atau rasio pinggang-pinggul melebihi 0,85, maka risiko tekanan darah tinggi semakin besar. Lemak berlebih di tubuh, terutama di sekitar perut, dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

2. Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga menjadi pemicu utama hipertensi. Kandungan nikotin dalam rokok bisa menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan detak jantung, yang akhirnya menyebabkan tekanan darah melonjak.
Begitu juga dengan konsumsi alkohol berlebihan, yang dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu sistem saraf pusat. Akibatnya, pasokan oksigen ke otak dan organ lainnya terganggu, sehingga meningkatkan risiko hipertensi.