Mandailing Natal – Beragam masalah akibat dari dampak pandemi covid 19 begitu terasa oleh berbagai kalangan, mulai dari dunia usaha, lembaga pendidikan, rumah tangga, hingga masyarakat awam yg bekerja serabutan.
Masih jelas dalam ingatan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama tiga bulan dimulai sejak bulan maret 2020 hingga Juni 2020 secara nasional memberikan dampak besar terutama di sektor Prekonomian dan Pendidikan serta Kesehatan.
Tidak di pungkiri tingkat stress begitu tinggi di masa masa seperti ini, kebosanan yang melanda akibat terbatasnya aktivitas dan rendahnya daya jual beli menjadi faktor utama pemicu stress yang tinggi.
Tanpa disadari kondisi stress akan menyebabkan turunnya daya tahan tubuh (imunitas), hingga mudah di jangkiti oleh virus apapun, terutama covid 19.
Dari keterangan seorang praktisi Hipnoterapyst yang juga berprofesi sebagai Trainer di bidang Neuro Language Programming (NLP) Raja Sakti Cht, CT.NLP mengatakan bahwa “Jika kita sedang panik, marah, cemas, sedih, takut dan tertekan maka otak kita akan mengeluarkan hormon noradrenalin, yaitu hormon yang sangat beracun yang membuat fisik kita menjadi lemah, sakit-sakitan, cepat tua dan cepat mematikan syaraf” begitu ucapnya kepada LENSAKINI.
Dari keterangannya dia juga mengatakan bahwa virus Covid 19 tidak sebegitu menakutkan seperti yang dibayangkan selama kita dapat mengendalikan kecemasan dan menurunkan grafik stress dalam pikiran dengan cara memicu keluarnya senyawa Endorfin.
Endorfin adalah senyawa kimia neuropeptida opioid lokal dan hormon peptida yang membuat seseorang merasa senang dan untuk kekebalan tubuh. Endorfin diproduksi oleh sistem saraf pusat dan kelenjar pituitari pada saat manusia merasa bahagia dan mendapat istirahat yang cukup dengan metode Hipnoterpy atau metode Hipnoself dan juga menjalankan protokol kesehatan yang benar serta pola hidup sehat.