PADANGSIDIMPUAN-Pertandingan sepak bola kompetisi Askot PSSI Padangsidimpuan, di stadion HM Nurdin kembali ricuh. Parahnya lagi, panitia tidak menyiagakan petugas keamanan ketika pertandingan berlangsung.
Kericuhan tersebut terjadi ketika pertandingan Tobat FC versus RCF. Saat pertandingan mau memasuki injuri time, sejumlah pemain dari dua kesebelasan terlibat keributan. Spontan, wasit yang memimpin jalannya pertandingan harus melerai dan mengeluarkan kartu merah.
Belum diketahui alasan wasit mengeluarkan kartu merah tersebut. Namun, menurut sejumlah pemain, keputusan tersebut patut dipertanyakan. Sebab, yang mendapat kartu merah adalah pemain yang mencoba melerai keributan.
Ironisnya, ketika kericuhan terjadi, panitia penyelenggara tidak menyiagakan keamanan maupun fasilitas kesehatan. Tak hera pertandingan terpaksa dihentikan dan ke dua kesebelasan memutuskan untuk pulang.
“Pulang aja, tak aman lagi, polisi pun tidak ada, makanya kami pulang,”ujar para pemain dari dua kesebelasan. Menurut mereka, keputusan tersebut terpaksa mereka ambil untuk menghindari kericuhan yang lebih besar.
“Kalau ada yang cidera siapa yang akan merawatnya, petugas medis tidak ada, apalagi petugas keamanan,”tandas mereka.
Terpisah, salah seorang pemain RCF bernama Rasoki mengaku keputusan wasit untuk memberikan kartu merah tidak adil. Sebab, pemain yang dikartu merah adalah yang ikut melerai bukan berantam,”tuturnya.
Belum ada keterangan resmi dari penitia penyelenggara hingga saat ini. (zn)