PADANGSIDIMPUAN-Pertandingan sepak bola antara Bonsita FC versus JDS FC di Stadion HM Nurdin Nasution, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), berakhir ricuh.
Kericuhan tersebut dipicu diduga karena kelalaian panitia, ketika salah seorang pemian cidera, tim ahli medis diduga tidak ada di tempat. Akibatnya, para pemain menjadi marah kepada panitia.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa itu berawal ketika salah seorang pemain JDS bernama Alan menendang bola dengan posisi salto. Malang nasibnya, Alan tidak bisa melakukannya dengan baik sehingga bagian atas tubuhnya terbanting ke tanah terlebih dahulu.
Spontan, Alan langsung terkapar di lapangan. Melihat rekan mereka ada yang cidera, para pemain langsung meminta tim medis, namun tidak ada. Akibatnya, pemain emosi kepada panitia. Beruntung, Alan langsung dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan.
Sementara itu, Exco Askot PSSI, Jhony Situmeang mengakui ada pemain dari JDS FC yang cidera.”Ada tadi yang jatuh pemain JDS, tapi bukan pelanggaran, play on. Rupanya trouble jatuhnya, itu pemain JDS panik minta penanganan ke panitia, tapi udah dilarikan ke RS,”ujarnya kepada LENSAKINI.com.
Terpisah, Kapolres Padangsidimpuan, AKBP Juliani Prihartini, belum bisa memberikan keterangannya. Sebab, dia belum menjawab pesan WhatShapp yang ditujukan kepada beliau.
Sekedar informasi, liga sepak bola nasional Indonesia (BRI Liga) digelar tanpa penonton dengan alasan Covid-19. Namun, lain halnya di Padangsidimpuan, panitia turnamen memperbolehkan masyarakat menonton dan mengutip tiket. (zn)