PADANGSIDIMPUAN-ASH (21), korban penganiayaan oleh sejumlah perempuan di salahsatu hotel di Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), yang viral di media sosial (Facebook) ternyata warga Desa Sisipa, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Tukma Harahap, salah seorang saudara korban mengatakan, ASH tidak pernah keluar dari kampung (rumah), apabila tidak dijemput dan diajak oleh teman-temannya.”Kalau mau keluar, rekan-rekannya datang menjemput. Sebalikanya ketika pulang, ASH juga diantar,”ujar Tukma yang mengaku saudara kandung korban.
Dia menjelaskan, hingga saat ini pihak keluarga masih berencana melaporkan tindakan penganiayaan itu kepada pihak kepolisian.”Keluarga masih musyawarah, karena rencananya kami akan buat pengaduan ke pihak kepolisian,”ungkapnya ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Sebelumnya diberitakan, Empat video penganiayaan seorang lelaki di salahsatu kamar hotel yang berada di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara viral di media sosial facebook. Dalam video yang masing-masing berdurasi 12, 16, 18, dan 25 detik ini telah beredar luas di kalangan masyarakat Kota Salak.
Di video berdurasi 12 detik, terlihat seorang perempuan tambun mengenakan daster bermotif batik mengintrogasi dan menendang seorang pria yang saat ini berada di pojok kamar tepatnya di depan lemari. Tak lama berselang, seorang pria berbaju kuning bercelana hitam datang dan langsung duduk di tepi ranjang.
Hanya beberapa detik, orang yang merekam aksi tersebut mendatangi korban dan diduga kuat ikut menganiaya korban se4mbari mengeluarkan kata-kata kotor.
Tidak sampai disitu, penganiayan terhadap pria yang memakai kaos hitam ini kembali terjadi di video yang berdurasi 16 detik. Dalam video tersebut memperlihatkan seorang perempuan mengenakan pakaian warna hitam lis merah jambu dan bercelana panjang sembari tertawa meletakkan kakinya tepat di bagian dubur seorang pria yang saat itu dalam posisi nungging di tepi ranjang.
Aksi penganiayaan terhadap pria ini berlanjut di kamar mandi. Dalam video yang berdurasi 25 detik, pria tersebut disuruh masuk ke dalam bak kamar mandi tanpa mengenakan pakaian sembari disuruh meminta maaf.
Sedangkan pada video yang berdurasi 18 detik, memperlihatkan korban dalam kondisi babak belur. Bahkan, seorang perempuan yang mengenakan daster bermotif batik yang sermpat menganiaya korban berusaha mengobati luka yang berada di bagian kepala.
Ke-empat video ini diunggah di akun facebook Tukma Harahap dengan caption menggunakan bahasa Angkola yakni “paitte hamu proses selanjut na dah,Ulang ianggan hamu nasodong koum ni abang kon, secepat na dapot do hamu sanga tudia pe hamu lari binatang”. (tunggu kalian lah proses selanjutnya, jangan kalian sangka abangku itu tidak memiliki saudara. Secepatnya kalian pasti dapat kemanapun kalian lari binatang).