Menanggapi hal ini, seorang pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, mengkritik respons Polda Sumbar sebagai reaksi yang terlalu reaktif terhadap keluhan masyarakat.
Bambang menilai bahwa tindakan tersebut dapat mempertanyakan profesionalitas kepolisian dalam menangani isu sensitif seperti ini.
Langkah Polda Sumbar untuk memburu pelaku yang memviralkan kasus ini dipandang sebagai upaya untuk menjaga citra institusi, namun juga menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan berekspresi dan transparansi dalam penanganan kasus-kasus kontroversial.
Dalam konteks ini, penegakan hukum yang adil dan transparan menjadi kunci untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian.