SAROLANGUN –Akibat wabah COVID-19, suku anak dalam (SAD) di Kabupaten Sarolangun, Jambi, memilih lari ke hutan karena takut tertular virus corona .
Dikutip dari Inews.id, mereka mencari kehidupan berburu dan mencari rotan di hutan agar tidak terjangkit corona.
Sejak pandemi, mereka meninggalkan rumah di Kawasan Terpadu Mandani (KTM) Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam. Padahal, fasilitas di KTM yang diperuntukkan khusus bagi Suku Anak Dalam sangat lengkap.
Kepala Bappeda Kabupaten Sarolangun, Lukman mengatakan, KTM itu diresmikan tahun 2019 lalu dengan luas 10 hektare dan berada di pinggir Taman Nasional Bukit 12.
“Ada 57 rumah yang diperuntukan untuk Suku Anak Dalam serta dilengkapi sarana sekolah, tempat ibadah, kesehatan dan olahraga,” katanya, Kamis (26/11/2020).
Dari 57 rumah yang selama dua tahun terakhir didiami Suku Anak Dalam, kata dia, kini yang didiami hanya tiga rumah.
Rumah-rumah yang kosong tersebut ditinggal sementara oleh Suku Anak Dalam. Mereka kembali ke hutan untuk mencari makanan dan menghindari terjangkit Covid-19 dari orang luar.
Lukman mengatakan, dibangunnya kompleks perumahan untuk Suku Anak Dalam itu sudah melalui kajian matang. Sebab, harus disesuaikan dengan keinginan dan kebiasaan serta keberlanjutannya di masa datang.
“Belajar dari pengalaman selama ini banyak proyek perumahan yang dibangun tidak ditempati Suku Anak Dalam, karena tidak sesuai dengan kebiasaan dan keinginan mereka akhirnya proyek tersebut mubazir,” katanya. (zn)