TAPANULI SELATAN-Ternyata, hubungan asmara salah seorang anak oknum Kades Desa Sialang, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, JASS dengan anak Asmar Pane (korban) menjadi pemicu dugaan pengeroyokan tersebut.
“Pada 2020, salah seorang anak saya juga dianiaya oleh keluarga JASS,”ujarnya kepada wartawan ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Lebih lanjut dia mengatakan, meruncingnya permasalahan itu karena JASS tidak setuju anaknya berteman dekat dengan salah seorang anak korban.”Mungkin, karena miskin, dia sepele sama keluarga kami, makanya dia (JASS) melarang anaknya berteman dengan anak saya,”tuturnya.
Ironisnya kata Asmar, keluarga JASS tidak sungkan-sungkan menganiaya anak korban. Tak terima dengan perlakuan itu, dia bersama istri nekat mendatangi rumah JASS guna meminta agar anak-anaknya berhenti melakukan penganiayaan.
Namun, kedatangan itu tidak membuahkan hasil, karena anak JASS kembali melakukan aksi penganiayaan terhadap anak korban. “Kami datang ke rumahnya tidak bermaksud lain, dan meminta JASS agar melarang anaknya untuk menganiaya anak saya, tapi ternyata tidak berhasil,”ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, JASS, oknum Kade Desa Sialang, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, bersama keluarga diduga mengerorok salah seorang warga hingga luka parah. Sayangnya, hingga saat ini oknum kades bersama dengan pelaku lainnya masih bebas berkeliaran.
Peristiwa pengeroyokan itu berawal Pada Sabtu (16/1/2021) ketika korban bersama istrinya Suryani Siregar (65) hendak pergi ke kebun di Desa Janji Mauli Baringin, Sayurmatinggi. (zn)