Menu
Menjadi Referensi & Terkini

Program Ecobrick Martabe Batang Toru, dari Sampah Menjadi Rupiah

  • Bagikan

TAPANULI SELATAN (LENSAKINI)-Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah dengan baik menjadi salah satu sumber masalah, bukan hanya di kota-kota besar, tapi hingga ke desa.

Meski demikian, di sejumlah wilayah di Indonesia sudah banyak yang pengelolaan sampahnya mulai tersusun dengan baik. Bahkan, saat ini sampah sudah mampu bernilai ekonomis bagi masyarakat.

Di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), misalnya. Masyarakat di tempat itu sudah mulai menjadikan sampah sebagai sesuatu yang bernilai ekonomis.

Melalui program Ecobrick yang bekerjasama dengan PT Agincourt Resources, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, masyarakat sudah mampu mengolah sampah menjadi bernilai rupiah.

Tak heran, setiap minggu, ratusan warga terutama dari kalangan ibu-ibu akan mendatangi bank sampah setempat guna menjual sampah yang sudah diolah mereka.

Dame Mendrofa, Koordinator Pokja Ecobrick menjelaskan, program tersebut merupakan bentuk kemitraan antara PT Agincourt Resources dengan Bank Sampah Yamantab dan kemitraan bank sampah di wilayah Kecamatan Batang Toru.

Menurutnya, ecobrick merupakan sistem pengelolaan sampah plastik. Program ini metodenya sederhana, yaitu dengan memasukkan sampah plastik ke dalam botol plastik seperti botol air mineral.

  • Bagikan