Hadiri Rapat FoKSBI, ini Pesan Parulian Nasution

  • Bagikan

TAPANULI SELATAN-Ketua Forum Kelapa Sawit Berkelanjutan Tapanuli Selatan (FoKSBI Tapsel), Parulian Nasution meminta agar segera dibentuk tim Ad Hoc.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Parulian ketika menghadiri rapat rapat koordinasi secara hybrid dari Aula Mega Permata Hotel, Kota Padangsidimpuan beberapa hari yang lalu.

Dijelaskan Sekda Tapsel itu, Tim Ad Hoc lintas sectoral dibentuk guna percepatan rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan (RAD KSB) dalam rangka meningkatkan produktivitas dan daya saing produk sawit rakyat di Tapsel.

Melalui forum itu, kampanye negative tentang kelapa sawit harus mampu diminimalisir. Sebab, saat ini, dunia internasional lagi gencar-gencarnya kampanye negative kelapa sawit. Padahal, kelapa sawit masih menjadi primadona negara.

“Memberikan legalitas kepada pemilik lahan menjadi salah satu cara untuk menghilangkan konflik antara warga,”tuturnya.

Menurut Parulian bahwa komoditi sawit merupakan primadona Indonesia. Karena banyak membantu perekonomian masyarakat khususnya di Tapsel bahkan menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran.

“Oleh karenanya dengan Tim Ad Hoc diharap dapat memberi edukasi serta sosialisasi betapa eksistensi kelapa sawit berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat Tapsel. Bila masyarakat sejahtera, masyarakat sehat dan cerdas pasti terwujud,” kata Parulian dalam pesan moralnya.

Sementara Kadis Perkebunan Provinsi Sumatera Utara Lies Handayani Siregar dalam sambutannya terus mendukung RAD KSB oleh Tim Pelaksana Daerah FoKSBI Tapsel yang sudah dibentuk pertama kali di Sumut.

Untuk mempercepat pelaksanaan RAD KSB oleh Tim Pelaksana Dearah FoKSBI Tapsel, Lies, menekankan perlunya menurunkan tugas pokok dan fungsinya ke masing-masing Organinasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Sebagai narasumber dalam forum koordinasi dihadiri pelaku dan pemerhati kelapa sawit, PPL, NGO, ini Sekretaris Dinas Pertanian Tapsel M Taufik Batubara mewakili Kadis Pertanian Tapsel dengan paparan Perkembangan Pelaksanaan RAD KSB Tapsel.

Dimana, kata dia, FoKSBI Tapsel pada tahun 2020 sudah melaksanakan 10 program (20 kegiatan) dari 28 program yang tertuang dalam Inores Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan di sentra-sentra sawit Tapsel seperti di wilayah Muara Batang Toru, Batang Toru, Angkola Selatan dan Angkola Sangkunur.

“Kegiatan itu di antaranya sekolah lapang sawit berkelanjutan diikuti 309 pekebun sehingga mereka sudah terlatih menerapkan Good Agricultural Pracyice (GAP). Pelatihan Sertifikasi ISPO terhadap 706 pekebun sawit, peremajaan kepala sawit rakyat, pelatihan pemetaan kebun sawit, melakukan kajian untuk model prediksi tutuoan lahan dan lainnya,” katanya.

Sedang Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Edison Siagian yang hadir melalui virtual mengatakan bahwa daerah target penyusunan dan penerapan RAD KSB di seluruh Indonesia adalah 25 Provinsi penghasil kelapa sawit yang terdiri dari 217 kabupaten /kota yang salah satunya Tapanuli Selatan yang pertama kali di Sumut pada 2019 menyusun RAD KSB oleh FoKSBI Tapsel.

(zn)

  • Bagikan