10 Tahun Terdaftar di DTKS, Pasutri Lansia ini Tak Dapat Bantuan Pemerintah

  • Bagikan
Meski sudah 10 tahun masuk dalam datar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), namun pasangan suami istri Taman (77) dan Tumina (70) , warga Gang Sahad Al-Habib Harahap, Dusun IV, Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah

PADANGSIDIMPUAN-Meski sudah 10 tahun masuk dalam datar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), namun pasangan suami istri Taman (77) dan Tumina (70) , wargaGang Sahad Al-Habib Harahap, Dusun IV, Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

Advertisement

Saat ini, pasutri tersebut tinggal di rumah kontrakan mereka yang terbuat dari papan berukuran panjang 4 meter dan lebar 3 meter. Faktor usia membuat keduanya tidak mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saat ini, mereka hanya berharap dari pemberian anak-anaknya dan orang lain.

Sayangnya, anak-anak mereka juga memiliki keterbatasan ekonomi, terutama setelah adanya wabah Covid-19.  Taman dan istrinya saat ini membutuhkan bantuan terutama sembako.”Bingung, saya sudah terdaftar di DTKS  sejak 10 tahun yang lalu, tapi tidak pernah dimasukkan sebagai anggota penerima bantuan,”ujarnya.

Diapun berharap kepada pemerintah agar memasukkan namanya sebagai peserta penerima, karena dia sudah lama terdaftar.”Saya tidak tau apa alasannya, yang pasti sampai saat ini tidak pernah dapat bantuan,”tutur Taman kepada LENSAKINI.

Terpisah, Muliono (38), salah seorang anak Taman mengaku, selama ini dia bersama saudaranya yang lain terus membantu kebutuhan hidup kedua orangtuanya. Apabila memiliki penghasilan lebih, Muliono menyisakan kepada orangtuanya. Kondisi yang sama juga dilakukan oleh saudaranya yang lain.

Berbagai usaha sudah dia lakukan untuk mencari penyebab orangtunya tidak menerima bantuan, salah satunya dengan mendatangi kepala lingkungan (kepling). Sayangnya, dia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, karena Kepling tersebut menyuruh Muliono mempertanyakan langsung ke Dinas Sosial Kota Padangsidimpuan.

Di Dinsos, salah seorang pegawai menjelaskan, data dari aplikasi SIKS-DATAKU, yang memuat tentang DTKS tidak falid.”Harapannya, pemerintah memperhatikan kondisi kedua orangtua saya, karena mereka tidak bisa bekerja,”ucapnya. (zn)

 

  • Bagikan