PADANGSIDIMPUAN-Jelang Hari Raya Idul Adha daya beli hewan qurban sapi di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya hinggga mencapai 50 persen.
Kepada LENSAKINI, salahseorang peternak sapi di Desa Palopat Pijorkoling, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Basyir Siregar mengatakan, tahun lalu tepatnya sebulan sebelum hari raya sapi miliknya sudah terjual lebih dari 50 ekor. Namun untuk tahun ini, sapinya masih terjual 30 ekor.
“Kalau dibandingjan tahun lalu. Penjualan tahun ini masih terlihat sepi. Biasanya satu bulan jelang Hari Raya Haji sudah laku lebih dari 50 ekor sapi. Saat ini Alhamdulillah, sudah 30 ekor yang baru terjual,” ungkap Basyir sembari bersyukur.
Lelaki paruh baya yang kinj telah berusia 65 tahun ini menduga, pandemi Covid 19 menjadi penyebab turunnya minat pembeli. Padahal, untuk harga 1 ekor sapi saat ini dijual dikisaran harga 15 sampai 17 juta rupiah.
“Untuk 1 ekor sapi saat ini kita jual dengan harga 15 sampai 17 juta rupiah. Tapi daya belinya masih rendah. Padahal sebelumnya kita jual 18 juta rupiah per ekor. Mungkin faktor rendahnya pembeli akibat pandemi korona,” terang Basyir.
Dia khawatir, rendahnya minat pembeli mmembuat peternak merugi. Sebab, biaya pemeliharaan saat ini cukup tinggi.
“Harapan saya, sapi-sapi peliharaan saya ini terjual habis sebelum lebaran Idul Adha agar tidak terbayang-bayang kerugian,” harapnya.
(UA)
